Hari ini, Senin 29 Desember 2008 umat Islam memasuki Tahun Baru Hijriyah atau tanggal 1 Muharram 1430 H. Ketentuan ini didasarkan pada hasil rukyatul hilal bil fi’li atau observasi bulan sabit untuk menentukan tanggal 1 Muharram pada Sabtu (27/12) kemarin bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1429 H.
Rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai titik rukyat di Indonesia tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian bulan Dzulhijjah digenapkan menjadi 30 hari, dan tanggal 1 Muharram 1430 H jatuh pada dua hari berikutnya, Senin 29 Desember 2008.<>
Sekretaris Lajnah Falakiyah PBNU Nahari Muslih menyatakan, beberapa tim rukyat lajnah falakiyah melaporkan bahwa hilal tidak terlihat. Data dalam Almanak PBNU untuk markas Jakarta yang diterbitkan Lajnah Falakiyah menyebutkan, tinggi hilal pada saat matahari terbenam memang masih di bawah ufuk -1,3 derajat.
Di beberapa titik malahan rukyat tidak bisa diadakan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. “Maka bulan Dzulhijjah kita istikmal-kan (digenapkan menjadi 30, red)," katanya.
Berbeda dengan penentuan awal Syawal dan Dzhulhijjah, pada penentuan awal Muharram ini Departemen Agama tidak menggelar sidang itsbat penetapan awal bulan. "Tidak ada sidang itsbat. Kalau ada NU pasti diundang," kata Nahari. (nam)
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Paduan Suara Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Malang Meriahkan Kongres Pendidikan NU 2025
4
Kongres Pendidikan NU 2025 Akan Dihadiri 5 Menteri, Ada Anugerah Pendidikan NU
5
Khutbah Jumat: Jagalah Shalat, Maka Allah Akan Menjagamu
6
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
Terkini
Lihat Semua