Warta

Harian Iran Ajak Koran Denmark Ikut Lomba Kartun Bencana Yahudi

Rabu, 15 Februari 2006 | 10:20 WIB

Teheran, NU Online
Pemimpin redaksi harian Iran "Hamshahri" hari Selasa menyeru suratkabar Denmark ikut dalam lomba cipta kartun antarbangsa tentang Bencana Yahudi, yang diadakannya.

"Harian Denmark, yang menghina nabi kami, dan koran lain negeri itu dapat mengikuti lomba kartun kami," kata Mohammad-Reza Zarei kepada wartawan di Teheran.

<>

Zarei, seorang ulama, menyatakan suratkabarnya juga akan senang mencetak tulisan membela Bencana itu oleh pers Barat jika "Hamshahri" dibolehkan menulis di harian Barat.

Pemimpin redaksi itu menyatakan lomba kartun tersebut bertujuan mencari kebenaran atas Bencana Yahudi itu. "Kami menaruh rasa hormat paling tinggi pada pendapat umum dunia dan tidak ingin bertindak yang menggusarkan," kata Zarei.

"Yang kami punya hanyalah satu pertanyaan dan yang kami inginkan hanyalah jawaban benar, tapi kami ragu, mengapa Barat takut menjamin kami, bahkan untuk keinginan sederhana ini," kata pemimpin redaksi itu. "Kalau Bencana Yahudi terbukti terjadi, saya pun, sebagai ulama Muslim, akan menjadi pembela Bencana itu," tambahnya.

"Hamshahri" awal pekan ini mulai mendaftar peserta lomba kartun antarbangsa bertujuan membalas penerbitan karikatur Nabi Muhammad di seluruh dunia, yang dinilai menyerang Muslim.

Tapi, koran laris itu menahan diri dari memusatkan lomba itu pada Bencana Yahudi dan lebih memilih tema "Di mana batas kebebasan mengungkapkan pendapat Barat?" Namun, Bencana Yahudi dan kejahatan oleh Amerika Serikat dan Israel diusulkan harian itu sebagai kemungkinan topik.

"Pertanyaan penting bagi Muslim ialah ini, ’apakah kebebasan berbicara Barat membolehkan mengangkat masalah, seperti, kejahatan Amerika Serikat dan Israel atau kejadian, seperti, Bencana Yahudi, atau kebebasan berbicara itu hanya bagus untuk menyerang nilai suci agama Tuhan?’" kata harian itu pekan lalu.

Suratkabar itu menulis bahwa sesudah penghinaan atas Muslim di seluruh dunia dengan kartun Muhammad di pers Barat, "Hamshahri" kini ingin menguji tingkat kebebasan berbicara di antara orang Barat dalam pendekatan akal.

Kartun itu, yang pertama muncul September di koran Denmark, kemudian dicetak ulang di seluruh dunia, termasuk di beberapa negara Islam, seperti, Malaysia dan Yordania. Kebebasan berbicara merupakan alasan banyak suratkabar Eropa dalam menyiarkan kartun Nabi tersebut.

Lomba kartun itu diadakan berkerjasama dengan Sanggar Karikatur Iran dan tenggat pengiriman kartun tersebut ke harian itu ialah 5 Mei 2006. Semua kartun yang masuk akan diterbitkan dalam bentuk buku.

Duabelas pemenangnya juga akan mendapat hadiah, kata koran itu tanpa memberi rincian. Pekan lalu, harian tersebut menyatakan pemenangnya mendapat keping emas senilai 140 dolar Amerika Serikat (sekitar 1,4 juta rupiah).

"Hamshahri" merupakan suratkabar bertiras terbesar di Iran dan dimiliki kota Teheran. Harian itu dikelola dua tahun oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad saat ia menjabat walikota ibukota Iran tersebut.

Dalam hal pembantaian bangsa Yahudi pada zaman Hitler berkuasa dengan Nazi-nya itu, penyangkalan Bencana Yahudi dinyatakan sebagai kejahatan di Jerman dan bila terbukti, pelakunya dapat menghadapi hukuman lima tahun penjara.

Pengadilan Jerman tengah bulan Desember 2005 memerintahkan tokoh penyangkal Bencana Yahudi, yang diekstradisi dari Kanada, tetap ditahan, sementara pengacaranya siap untuk sidang lanjutan setelah ditunda bulan sebelumnya.

Ernst Zuendel, penerbit karya, seperti, "Benarkah Enam Juta Tewas?", menghadapi tuduhan menyulut kebencian ras dan menyangkal bahwa Nazi Jerman membantai enam juta orang Yahudi. (ant/mkf)