Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menilai, selama ini banyak pihak yang tak ingin NU bersatu dan menjadi kekuatan besar. Karena, jika seluruh kekuatan NU bersatu, akan banyak pihak yang kepentingannya terganggu.
Menurutnya, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menciptakan konflik berlatar belakang politik di kalangan NU, di antaranya, konflik di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada kenyataannya, kata dia, PKB selalu dilanda konflik.<>
“Sekali menyebut NU, seluruh dunia tahu. Hampir di semua negara di dunia, ada NU-nya (baca: Pengurus Cabang Istimewa NU di mancanegara). Maka, banyak orang berkepentingan pada NU, baik kepentingan positif maupun negatif,” jelas Hasyim.
Ia mengatakan hal itu dalam sambutannya pada pertemuan antara PBNU dengan para kiai dan ulama PKB kubu Ketua Umum Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (27/5) malam.
Ia juga menilai, ada kesalahan dalam sistem perpolitikan nasional saat ini. Pasalnya, PKB yang memiliki basis pendukung utama yang jelas, yakni warga NU se-Indonesia, hanya mempunyai 52 wakil di DPR RI.
“Seharusnya 100 lebih, sama seperti (Partai) Golkar, sama seperti PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Karena, PKB tinggal ambil saja (baca: jelas basis pendukungnya). Kalau Golkar atau PDIP, mereka masih mencari. Beda dengan PKB,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.
Muhaimin yang sebelumnya melakukan pertemuan tertutup dengan Hasyim, mengatakan, PBNU memintanya memperbaiki sistem dan tata kelola kepartaian di PKB. Hal itu, katanya, mutlak dilakukan agar keberadaan partai yang didirikan NU dan para ulama itu dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya warga NU.
Selain itu, imbuh Muhaimin, PBNU meminta agar seluruh produk-produk hukum yang dihasilkan DPR melalui Fraksi Kebangkitan Bangsa juga sesuai dengan kepentingan besar NU.
“Pak Hasyim juga meminta agar pondok pesantren merasakan manfaat atas keberadaan PKB. Selain itu, hirarki kader NU di PKB juga dijamin. Artinya, tidak ada lagi pecat-memecat kader seperti yang terjadi selama ini,” jelas Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR RI itu. (rif)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Gus Ulil Resmikan Kampung Bakti NU Kalimanggis di Jatisampurna Bekasi
2
Resmi Dimulai, PBNU Luncurkan Digdaya Persuratan untuk Tingkat PCNU
3
Pola Pengasuhan ala Gus Dur-Nyai Sinta: Suami Istri Saling Menghargai, Orang Tua Hindari Memerintah Anak
4
Tadarus Al-Qur'an dan Sedekah, Amalan Orang Saleh di Bulan Syaban
5
Bagaimana Cara Membangun Keluarga Maslahat? Ini Fondasi, Pilar, dan Atapnya
6
Keluarga Maslahat ala KH Bisri Syansuri (2): Merintis Pesantren Putri Pertama di Indonesia Bersama Istri
Terkini
Lihat Semua