Jakarta, NU Online
Idy Muzayyad terpilih memimpin Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) untuk periode 2006-2009. Ia terpilih menjadi ketua umum setelah mengumpulkan dukungan suara mayoritas pada pemilihan yang dihelat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (12/7) malam hingga Kamis (13/7) pagi.
Idy, demikian kader yang diusung Pengurus Wilayah (PW) IPNU Jawa Tengah itu akrab disapa, mengungguli rivalnya Nur Hidayat dengan perolehan 288 suara. Sementara, Nur Hidayat, kader yang dijagokan PW IPNU Jawa Timur itu hanya mampu mengumpulkan 83 suara.
<>Sebelumnya, pada tahap pencalonan (tahap pertama), terjaring tiga kader yang lolos dan berhak maju ke tahap pemilihan (tahap kedua), antara lain Idy Muzayyad, Nur Hidayat dan Ahmad Wari. Namun, saat diminta kesediannya, Ahmad Wari menyatakan mundur dari persaingan tersebut dan melimpahkan suaranya kepada Idy.
Jalan pria kelahiran Magelang, 17 September 1977 itu untuk menempati posisi nomer satu di organisasi berbasis pelajar NU tersebut semakin lapang. Limpahan dukungan suara dari Ahmad Wari menambah kepercayaan dirinya untuk memenangi persaingan.
Sesaat setelah kartu suara terakhir dibacakan oleh pimpinan sidang pada pukul 05.26 WIB, lantunan sholawat badar pun dikumandangkan menyambut kemenangan Idy sebagai ketua umum yang baru menggantikan Mujtahidur Ridlo, ketua umum sebelumnya. Para pendukungnya pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mengucapkan selamat kepadanya.
Kepada NU Online ditemui usai pemilihan tersebut, Idy mengatakan bahwa terpilihnya ia sebagai Ketua Umum IPNU tak lain adalah sebuah amanah besar yang harus dipegang dengan baik.
“Amanah… ini semua amanah yang diberikan kepada saya. Amanah itu harus dipegang baik-baik. Doakan semoga saya bisa mengemban amanah itu dengan baik,” kata Idy yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia itu.
Memimpin organisasi yang memiliki 372 pengurus cabang yang tersebar di seluruh Indonesia itu bukanlah pekerjaan mudah. Oleh karena itu, Idy menyatakan, langkah pertama kali yang akan dilakukan adalah melakukan konsolidasi internal kepengurusan. “Pertama saya akan melakukan konsolidasi di internal pengurus dulu,” katanya.
Hal itu, lanjutnya, penting dilakukan sebagai upaya menyatukan gerak dan langkah pengurus dalam menyelasaikan segala persoalan organisasi, terutama kaderisasi serta meningkatkan posisi tawar IPNU di hadapan organisasi-organisasi lain.
“Pesoalan yang paling memerlukan perhatian adalah kaderisasi. Hal itu jelas juga menuntut formasi pengurus yang solid. Kalau pengurus sudah solid, hal lain yang juga akan mengikuti adalah meningkatnya bargaining position IPNU di hadapan organisasi lain,” kata alumnus IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, itu mantap. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua