Warta

IPNU Targetkan Beri Beasiswa 5.000 Siswa

Kamis, 29 Mei 2008 | 02:10 WIB

Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menargetkan akan memberi beasiswa kepada 5.000 siswa tidak mampu se-Indonesia pada semester awal tahun ajaran 2008. Hal itu bagian dari Program Beasiswa Pelajar Binaan Berprestasi (Pantas) yang dijalankan IPNU.

“Kita ingin mengajak CSR (corporate social responsibilty) perusahaan,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Idy Muzayyad usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (28/5) kemarin.<>

Idy menjelaskan, rencananya beasiswa yang akan diberikan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) per semesternya Rp 200 ribu per orang. Sementara, untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar Rp300 ribu per orang. “Nilai segitu untuk anak-anak di kampung luar biasa,” lanjut Idy.

Untuk modal awal, beasiswa dari IPNU sudah diberikan kepada 50 orang. Beasiswa itu tidak hanya diberikan untuk keluarga NU. “Kalau nanti di lingkungan kita ada yang berprestasi dan tidak NU, itu nggak masalah,” imbuh Idy.

Idy menjelaskan Wapres menyambut baik program yang mereka canangkan. Wapres menyarankan agar IPNU berhubungan dengan Departemen Pendidikan Nasional dan perusahaan yang mempunyai kewajiban CSR sebesar 2,5 persen.

Program Pantas, jelas Idy, berupaya menggalang dan menyalurkan donasi dari semua pihak, baik lembaga, perasahaan maupun individu, kepada siswa di seluruh Tanah Air. Kategorinya harus berprestasi, namun berlatar belakang keluarga kurang mampu.

IPNU menilai, pelajar dan generasi bangsa di berbagai pelosok negeri, banyak yang tidak dapat mengenyam pendidikan yang memadai karena faktor ekonomi. Karena itu, dengan jaringan kepengurusan di 31 propinsi dan 347 cabang di kabupaten/kota, IPNU akan berupaya menyalurkan sumbangan dari pihak yang peduli terhadap anak-anak bangsa.

Untuk menyukseskan program itu, kata Idy, pihaknya juga telah membentuk jaringan berupa wadah yang disebut Majelis Alumni IPNU. Lembaga itu dipimpin Hilmi Muhammadiyah, Tosari Widjaya, Asnawi Lathief, Zainut Tauhid, Abdullah Azwar Anas, dan lain-lain. (rif)