Kader PMII Ciptakan Lagu untuk Franky Sahilatua

Pancasila rumah kita
Rumah untuk kita semua
Nilai dasar Indonesia
Rumah kita selamanya

Untuk semua puji namanya
Untuk semua cita sesama
Untuk semua keluarga menyatu
Untuk semua bersambung rasa pada setiap insan
Sama dapat… semua rasa… Ooo Indonesia...

Demikian lagu itu dinyanyikan dengan merdu oleh musisi kondang Franky Sahilatua saat tampil pada acara seminar nasional yang digelar oleh Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Gedung Joang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (6/6) lalu.

Melodi yang keluar dari petikan gitar pelantun lagu Perahu Retak itu seperti menjadi komando bagi seluruh hadirin yang memenuhi ruangan tempat digelarnya seminar bertajuk “Rejuvenasi Pancasila dalam Bingkai NKRI” itu. Meski tergolong lagu baru, semua hadirin tampak menyanyikannya dengan fasih.

Usai bernyanyi, si empunya lagu bertitel “Pancasila Rumah Kita” mengatakan bahwa lagu tersebut merupakan produk dari salah satu kader PMII. “Lagu ini adalah produk dari warga PMII,” kata Franky, begitu ia akrab disapa.

Beberapa syair dalam lagu tersebut, kata Franky, memang merupakan buah karya dari salah satu mantan aktivis PMII DKI Jakarta. “Namanya Amsar Dulmanan, senior PMII yang juga sahabat saya,” jelasnya.

“Dua kalimat pada syair lagu ini, yaitu, Nilai dasar Indonesia, Untuk semua bersambung rasa pada setiap insan, diciptakan oleh dia (Amsar Dulmanan). Dua syair itu merupakan revisi dari syair sebelumnya yang saya rasa memang kurang pas,” jelas Franky.

Meski hanya dua kalimat, namun Franky mengaku wajib mencantumkan nama Amsar Dulmanan sebagai salah satu pencipta lagu yang menurutnya dibuat pada bulan November 2005 silam itu. “Karena lebih dari dua kata, maka saya harus mencatumkan namanya,” tandasnya.

Kepada para peserta seminar yang mayoritas kader PMII itu, Franky mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Amsar Dulmanan dan PMII pada umumnya. “Terima kasih buat Bang Amsar (panggilan akrab Amsar Dulmanan) dan juga kepada PMII. Hari ini saya menyanyi untuk organisasi itu (baca; PMII),” ungkapnya. (Moh. Arief Hidayat)