Warta

Kang Said Dijadwalkan Isi Pengajian Kehormatan di Maroko

Senin, 19 September 2005 | 07:13 WIB

Maroko, NU Online
Salah seorang Ketua PBNU, KH. Prof. Dr. Said Aqiel Siradj, dijadwalkan akan mengisi acara Durus Hasaniah di Istana Raja Maroko. Kyai kelahiran Cirebon itu diperkirakan mengisi pada minggu kedua Bulan Ramadhan 2005.

Durus Hasaniah, adalah pengajian rutin yang dilaksanakan setiap hari menjelang Maghrib, selama bulan Ramadhan (tiap tahun), bertempat di Istana Raja Maroko, yang biasanya menampilkan ilmuan papan atas; seperti Dr. Yusuf Qardhawi, Dr. Abid Jabiri dan orang-orang sekelas mereka.

<>

"Kalau memang Said Aqiel Siradj jadi mengisi acara tersebut, berarti ia  patut diacungi jempol, sebagai orang Indonesia yang pertama kali tampil di majlis ilmiah bergengsi tersebut," ujar Nasrul Afandi, salah seorang  aktivis NU di luar negeri.

Dulu, lanjut Nasrul, Dr. Said Aqiel al-munawwar, ketika menjabat Menag, ia pernah hadir di acara tersebut, tapi hanya sebagai mustami'  dan hanya diberi kehormatan untuk tilawatul Qur'an sebelum acara dimulai.

Jaringan Said Aqiel Siradj di Maroko, cukup banyak, di kalangan instansi pemerintahan ia dekat dengan Dr. Mohammad Yusif (Mantan Menag Maroko, Musytasyar Kerajaan Maroko, Sekjen Majlis Ilmi a'la Maroko).

Di kalangan akademisi ia kenal baik dengan Dr. Idris Khalifah (Dekan Fakultas Usuluddin Universitas al-Qurawiyien, yang juga anggota musytasyar kerajaan Maroko). Dua orang Maroko tersebut pernah ke Indonesia ketika menghadiri ICIS (International Conference of Islam Scholarship) yang diselenggarakan oleh NU pada tahun 2004.

Termasuk, bila Said Aqiel siradj berada di Maroko, ia berlama-lama di rumah Dr. Abid Jabiri (pemikir asal Casablanca Maroko) yang dianggap "dewa" oleh fans-nya di berbagai negara itu. Tahun lalu, tutur Nasrul, menurut mas Munib (sekpri Gus Dur), Gus Dur juga mendapat undangan dari raja Maroko untuk mengisi acara tersebut, tapi Gus Dur berhalangan hadir.

"Kalau Said Aqiel Siradj jadi hadir di forum itu, berarti Ia wong Indonesia sekaligus "tulang punggung NU" pertama kali yang tampîl sebagai pemakalah di majlis pengajian yang digagas oleh raja Hasan Dua sang pendiri kerajaan Maroko itu," tandas Nasrul Affandi. (NA/cih)