Warta

Kang Said: Hidupkan Tanah Mati untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional

Kamis, 8 September 2011 | 03:01 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj mengingatkan Pemerintah atas bahaya menurunnya ketahanan pangan nasional. Untuk mengatasinya, puluhan ribu hektar tanah mati yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, disarankan untuk kembali dihidupkan.

Indonesia sat ini dianggap tengah mengalami penurunan ketahanan pangan nasional. Di mata Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa, indikasinya terletak pada peningkatan tajam jumlah penduduk yang berbanding terbalik dengan potensi petani.

"Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia terus bertambah, tapi banyak cerita petani yang justru mengalami gagal panen. Artinya potensi petani belum tergarap maksimal, bahkan belakangan menurun dari apa yang sebelumnya sudah dihasilkan," kata Kang Said di Jakarta, Kamis, 8 September 2011. <>

PBNU menyikapi masalah ketahanan pangan mengimbau Pemerintah memanfaatkan puluhan ribu tanah mati untuk dihidupkan menjadi lahan pertanian. Pembukaan daerah transmigrasi baru disebut sebagai salah satu penerapan nyata yang bisa dilakukan, dimana selain meratakan penyebaran penduduk, juga bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional.

"Islam sendiri mengajarkan ihyau ardl al mawat. Hidupkan tanah mati untuk dimanfaatkan secara nyata. Di Indonesia ada puluhan ribu hektar, dan bahkan bisa jutaan hektar tanah mati yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional," urai Kang Said.

Dengan masalah ketahanan pangan yang saat ini terjadi, Kang Said tetap meminta Pemerintah optimis bisa mengatasinya. Imbauan yang disampaikannya merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan, di mana PBNU diakui tetap mendukung apapun keputusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Jangan pernah merasa pesimis dan jangan pernah merasa Indonesia akan bangkrut. Optimis, terus berusaha dan berdoa pasti akan menuai keberhasilan," tuntasnya tegas.

Redaktur    : Emha Nabil Haroen
Kontributor: Samsul Hadi