Warta MUDIK GRATIS NU

Kang Said: Mudik Jangan Tinggalkan Salat

Kamis, 25 Agustus 2011 | 13:02 WIB

Jakarta, NU Online
Memasuki hari ke 25 puasa Ramadhan, geliat arus mudik mulai dapat ditemui di sejumlah ruas jalan. Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj mengingatkan, agar pemudik tetap tak meninggalkan kewajiban salat dan puasa, di tengah perjalanan yang dilakukannya.

"Agar kita selalu selamat, jika tiba waktunya salat saat melakukan perjalanan, tunaikan salat. Jangan tinggakan salat dengan alasan sedang melakukan perjalanan," kata Kiai Said di Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2011.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah NU, PBNU tahun ini menggelar kegiatan Mudik Bersama. Lembaga Takmir Masjid (LTM NU) sebagai pelaksana teknis menggendeng Bank Mandiri untuk mendukung kegiatan dan menyediakan 22 bus untuk mengangkut ratusan pemudik dengan tujuan 16 kota dan kabupaten di Pulau Jawa.

"Ini pertama kalinya PBNU menggelar kegiatan mudik bersama, yang tentunya diharapkan bisa dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat. Semoga di tahun-tahun mendatang kegiatan serupa bisa kembali diadakan," tambah Kang Said.

<>

Kang Said, demikian Kiai Said biasa disapa juga menyampaikan, satu hal lagi yang tak boleh dilupakan oleh pemudik adalah berdoa sebelum melakukan perjalanan. Sudah menjadi kewajiban orang Islam berdoa sebelum menjalani aktifitas, apapun itu bentuknya.

"Mari bersama-sama kita berdoa, agar perjalanan yang bapak dan ibu akan lakukan selalu dalam lindungan Allah," seru Kang Said.

Khusus untuk puasa Kang Said memberikan keleluasaan, seperti diterangkan dalam hadist yang memang mengijinkan orang yang melakukan perjalanan jauh untuk tidak menjalankannya. Pemudik lain yang dimungkinkan tak menjalani puasa adalah wanita hamil, sedang menyusui, dan siapapun yang memang benar-benar tidak mampu menjalani puasa di tengan perjalanan yang dilakukannya.

"Tapi jangan mudik dijadikan alasan tidak puasa. Jika kuat tetap jalankan puasa, karena meskipun diijinkan meninggalkan, di lain waktu kita tetap wajib menggantinya," tuntas Kang Said berpesan.

Penulis: Emha Nabil Haroen