Warta

Kang Said Protes Polisi yang Melarang Peringatan Haul Sayidina Husein

Kamis, 8 Januari 2009 | 04:16 WIB

Cirebon, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siradj memrotes Kepolisian Resor Kota Cirebon yang melarang acara peringatan Haul Sayidina Husein. Menurutnya, acara yang digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kamis (8/1) dinihari itu untuk memperingati hari wafatnya cucu Nabi Muhammad.

"Haul Sayidina Husein yang memperingati tragedi di Karbala, sebuah tragedi kemanusiaan yang tidak hanya boleh diklaim sebagai milik Syiah, tetapi juga milik umat Islam tanpa mengenal mahzabnya dan milik umat manusia," kata Kang Said—begitu panggilan akrabnya—usai memberikan ceramah.<>

Ia juga mengingatkan, peristiwa yang menewaskan 18 keluarga Rasulullah dan 54 sahabat Rasulullah oleh pasukan Muawiyah pada 70 Hijriah merupakan tragedi kemanusiaan yang luar biasa.

"Kalau saja saat itu ada badan dunia seperti PBB, pasti akan dikutuk seluruh manusia di dunia," kata Kiai dari Pesantren Gedongan, Kabupaten Cirebon, itu.

Ia menyayangkan orang yang menganggap Syiah bukan Islam karena sebenarnya Syiah merupakan salah satu sekte dari agama Islam. Sejarah telah mencatat pemimpin Syiah yang membangun berbagai negeri seperti Yaman, Maroko dan Mesir.

"Ada sepuluh raja di Mesir yang beraliran Syiah termasuk yang membangun Kota Kairo, jadi itu sebuah sejarah yang tidak bisa dinafikan," katanya.

Kang Said menegaskan, NU juga mengambil beberapa hal yang dipraktikkan Syiah seperti tawasulan dan salawatan. "Saya jadi aneh kalau ada orang yang berpandangan sempit bahwa memperingati peristiwa Karbala sebagai sebuah aliran Syiah," katanya.

Kapolresta Cirebon AKBP Ary Laksmana sempat meminta panitia untuk membubarkan haul itu. Menurutnya, panitia telah dianggap menipu kepolisian karena dalam ajuan izin mencantumkan Peringatan Tahun Baru Islam, namun dalam pelaksanaanya acara yang digelar adalah Haul Sayidina Husein.

"Saya juga sudah mengontak Pangeran Arief Natadiningrat (putra Mahkota Keraton Kasepuhan) yang juga mengaku jika izin panitia hanya Peringatan Satu Muharam, dan pihak Keraton meminta agar acara itu dibubarkan," katanya sambil menunjukkan surat dari Pangeran Nasfudin dari Keraton Kasepuhan.

Kapolresta sempat memanggil Aan Anwarudin, Ketua Panitia Haul, yang memintanya untuk membacakan surat pemberitahuan acara. "Coba Anda baca apakah ada kata-kata 10 Muharam atau Haul seperti acara sekarang ini," tanya Kapolresta.

Aan yang juga pengurus Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia terdiam sesaat dan kemudian mengakui tidak ada kata-kata 10 Muharam atau Haul Sayidina Husein. (ant/nam)