Warta

Kang Said Saksikan Deklarasi Astanu

Kamis, 15 Desember 2011 | 22:23 WIB

Magelang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siroj menyaksikan deklarasi Asosiasi Tani Nusantara (Astanu) di Kompleks Pondok Pesantren Bodho Nahdlatul Thullab Banjar Agung, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Rabu (14/ 12) siang. Hadir dalam acara ini Ketua Umum GP Ansor NU, H. Nusron Wahid, serta ratusan kiai, ulama dan dalang kondang Ki Enthus Susmono. ASTANU didirikan untuk memperjuangkan para petani di Indonesia agar hidup sejahtera.

"Kami petani nusantara dengan ini menyatakan bersatu untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, kesejahteraan dan kedaulatan dalam satu wadah Asosiasi Tani Nusantara," kata Kang Said didampingi sembilan tokoh NU dan ditirukan ribuan petani yang hadir.
<>
Menurut Kang Said, Indonesia adalah negara agraris namun kebijakan pembangunan negara tidak sesuai dengan ciri dan karakteristik bangsa Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia mengalami kemunduran dan kehancuran peradaban petani.

Seharusnya, lanjut kiai kelahiran Cirebon ini, pembangunan agraria dijadikan sebagai tulang punggung pembangunan bangsa dan negara. ke depan, Astanu akan fokus memperjuangkan para petani di Indonesia, termasuk para petani tembakau yang terancam dengan pemberlakuan UU Kesehatan No.36 tahun 2009.

Kang Said mencurigai UU itu merupakan pesanan pengusaha asing yang ingin memasarkan produk rokok mereka ke Indonesia. UU ini dinilai akan mematikan jutaan petani tembakau di Indonesia.

"Kita memilih Magelang karena daerah eks Karesidenan Kedu merupakan sentra petani tembakau tradisional. Jika tembakau diharamkan maka petani akan mati. Pekalongan masih punya batik, Cirebon punya energi. Nah Kedu hanya punya tembakau. PBNU akan memperjuangkan nasib petani tembakau," kata Kang Said.

Redaktur: Emha Nabil Haroen