KB Tak Hanya Terkait Pengaturan Jumlah Anak
Jumat, 13 Juli 2007 | 07:05 WIB
Program keluarga berencana (KB) bukan hanya dimaksudkan untuk mengatur jumlah anak saja, tetapi lebih dari itu untuk mewujudkan keluarga sakinah melalui perwujudan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Demikian disampaikan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarif saat memberikan sambutan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pengurus Pusat Muslimat NU dengan BKKBN di gedung PBNU, Jakarta, Jum'at (13/7). Dari pihak Muslimat MoU ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansyah.<>
Menurut Sugiri, dalam upaya mempercepat perwujudan penduduk Indonesia yang lebih sejahtera, maka kualitas penduduk harus ditingkatkan seiring dengan pengendalian kuantitas penduduk.
"Pengembangan ekonomi tanpa didukung kualitas penduduk yang memadai tidak akan berkelanjutan. Sebaliknya, peningkatan kualitas penduduk tidak akan terjadi jika tidak ada pertumbuhan ekonomi," katanya.
Membiarkan pertumbuhan penduduk dengan kualitas rendah dan tidak terkendali akan mempersulit persoalan pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dikatakan Sugiri, laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini sebesar 1,3 persen dan harus dapat diturunkan menjadi 1,1 persen pada akhir tahun 2009 nanti.
"Meskipun demikian jumlah penduduk Indonesia saat itu telah mencapai 231,3 juta jiwa. Sungguh suatu jumlah yang besar. Namun jika jumlah penduduk sebesar itu mempunyai kualitas yang baik akan menjadi aset bagi pembangunan," katanya
MoU BKKBN dengan Muslimat itu bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan program KB nasional terutama bagi keluarga miskin melalui fasilitas yang dipunyai Muslimat berupa rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia.
Ruang lingkup MoU itu meliputi 7 program, yakni advokasi program KB Nasional, konseling, pengembangan institusi pengelola KB, pendidikan dan pelatihan pengelola program KB, penyediaan sarana dan perbaikan pelayanan KB dan program pemberdayaan ekonomi keluarga.
Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan, MoU dengan BKKBN itu adalah salah satu bentuk ihtiyar PP Muslimat NU untuk memperbaiki pelayanan KB, terutama untuk warga nahdliyyin.
"Memperbaiki pelayanan itu ternyata tidak sederhana. Muslimat itu lebih sering memakai sistem bakti sosial, jadi ihlas-ihlasan. Nah ihlas-ihlasan dengan profesionalisme itu seringkali tidak nyambung," katanya.
Penandatanganan MoU BKKBN-Muslimat itu dilakukan di sela-sela berlangsungnya Rapat Pleno II PP Muslimat NU untuk mengevaluasi dan memantapkan program-program PP Muslimat ke depan.(nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
6
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
Terkini
Lihat Semua