Warta

Kemampuan Ekonomi Tentukan Jati Diri Bangsa

Sabtu, 17 Mei 2008 | 11:27 WIB

Jakarta, NU Online
Di tengah-tengah sumber daya alam yang melimpah, Indonesia mengalami keterpurukan ekonomi dengan kemiskinan yang dialami oleh sebagian besar rakyatnya. Salah satu sebabnya karena sumber-sumber daya ekonomi penting dikuasai oleh bangsa asing.

Kemakmuran dan kedaulatan ekonomi yang menunjukkan jati diri bangsa bisa dicapai jika seluruh aset dan kemampuan ekonomi bangsa tersebut dikuasai dan dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat.<>

“Saat ini yang penting tinggal kemauan dan keberanian untuk merubah semua itu,” tutur Prabowo Subianto, ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dihadapan generasi muda NU dan Muhammadiyah pada Seminar Sinergi Potensi Bangsa untuk Indonesia Sejahtera” yang diselenggarakan di Gd. PBNU, Sabtu (17/5).

Mantan Pangkostrad ini menunjukkan sejumlah data yang menunjukkan minimnya pemanfaatan sumberdaya alam yang dimiliki bangsa. Beberapa produk yang seharusnya bisa dibuat sendiri seperti garam, jagung, gaplek dan lainnya malah mengimpor.

“Saya tidak setuju bangsa kita dikatakan bangsa miskin, lha kita mensubsidi petani gandum dari Amerika dan Australia,” katanya menyindir betapa besarnya devisa yang harus dikeluarkan untuk berbagai impor tersebut.

Sementara itu Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad menuturkan sistem pasar bebas yang diagung-agungkan oleh sebagian ekonom dan menjadi kebijakan pemerintah ternyata malah menyengsarakan rakyat. Inisiatif Pemda Gorontalo untuk memberi jaminan pengusaha UKM dari dana APBD yang sebelumnya dilarang ternyata berhasil mengangkat perekonomian mereka. Akhirnya sistem ini malah diadopsi oleh departemen pemerintah dan pemda lain.

Berbagai kebijakan yang pro rakyat dengan memanfaatkan sumberdaya Gorontalo telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahunnya di Gorontalo yang membuat masyarakat menjadi lebih sejahtera.

“Saya menggunakan pendekatan professional seperti pengelolaan perusahaan dalam memimpin Gorontalo,” tutur Bos Bukaka ini memberikan kiat-kiat suksesnya sehingga terpilih dua kali sebagai gubernur.

Para kepala dinas diberi target tertentu sebagai ukuran kinerjanya dan selalu ada evaluasi setiap tiga bulan. Jika prestasinya bagus, mereka akan mendapatkan imbalan atas usahanya. Bank-bank yang beroperasi di Gorontalo juga diperintahkan memberikan kredit kepada para petani untuk modal usahanya.

Kini, Gorontalo terkenal sebagai produsen jagung nasional dan ide-idenya dalam memimpin telah memberi inspirasi pemda lainnya untuk melakukan perbaikan di wilayahnya. (mkf)