Ketua LP Maarif NU Jatim Tolak Libatkan Organisasi untuk Dukung Khofifah
Selasa, 12 Agustus 2008 | 23:03 WIB
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, Saerozi, menolak melibatkan organisasi untuk mendukung pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji).
Menurutnya, meski warga NU dibebaskan untuk menentukan pemimpin Jatim di masa mendatang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) putaran kedua 5 Nopember nanti, lembaga yang dipimpinnya harus tetap netral.<>
Namun, secara pribadi ia mengaku akan mendukung Kaji untuk memimpin Jatim. Alasannya, Khofifah merupakan teman baginya.
“Oleh karena dia (Khofifah Indar Parawansa) teman, ya, kami jelas akan bantu all out (mendukung penuh), sebisa mungkin,” ujarnya kepada NU Online usai pertemuan dengan para pimpinan Pengurus Cabang LP Maarif NU se-Jatim di Kantor PWNU, Surabaya, Selasa (12/8) kemarin.
Ia pun berjanji tak akan melibatkan organisasi yang ia pimpin dalam pesta demokrasi lokal di Jatim nanti. Simbol-simbol, atribut, dan lain-lain, tak akan dipergunakan untuk kepentingan politik praktis.
Saerozi juga tidak menyangkal kalau pihaknya akan memberikan imbauan kepada guru-guru LP Maarif NU se-Jatim untuk melakukan hal yang sama. “Tapi, tetap secara pribadi, sebagai teman,” tandasnya.
Lembaga yang dipimpin Saerozi membawahi banyak sekolah-sekolah bersertifikat. Sedikitnya, ada 3.075 madrasah ibtidaiyah, 178 sekolah dasar, 875 madrasah tsanawiyah, 317 sekolah menengah pertama, 282 madrasah aliyah, 163 sekolah menengah atas, dan 78 sekolah menengah kejuruan.
“Paling-paling kami hanya mengimbau secara pribadi, tidak memaksa dan tidak secara lembaga. Soal pilihan akhir nantinya, ya, tetap terserah mereka,” jelas Saerozi. (sbh/rif)
Terpopuler
1
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
2
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
3
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
4
Surat Al-‘Ashr: Jalan Menuju Kesuksesan Dunia dan Akhirat
5
Haul Ke-15 Gus Dur di Yogyakarta Jadi Momen Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa
6
Mariam Ait Ahmed: Ulama Perempuan Pionir Dialog Antarbudaya
Terkini
Lihat Semua