Warta

Ketua NU Pati Sesalkan Banyak Pengurus Terlibat di Pilgub Jateng

Sabtu, 31 Mei 2008 | 07:26 WIB

Pati, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati, Jawa Tengah, KH Muadz Thohir, menyesalkan banyaknya pengurus yang terlibat dalam politik praktis, yakni Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng pada 22 Juni mendatang. Lebih parah lagi, katanya, mereka justru melibatkan NU sebagai organisasi.

Ia menjelaskan, aturan organisasi memang tak melarang kader maupun warganya terlibat di politik praktis. Namun, hal itu dilakukan harus tanpa melibatkan organisasi, termasuk penggunaan atribut NU dalam setiap kesempatan.<>

“Sebenarnya, tak ada yang melarang kader Nahdliyin terjun dalam dunia politik. Tapi, kalau sampai membawa bendera organisasi, tentu berbenturan dengan AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) NU,” jelas Kiai Muadz—panggilan akrab KH Muadz Thohir—kepada Kontributor NU Online, Munawir Aziz, di Pati, Jumat (30/5) kemarin.

Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) NU Pati Pondok Pesantren At-Thahiriyyah, Pati, 6 Juli mendatang atau setelah pelaksanaan Pilgub Jateng. Waktu tersebut dipilih untuk menghindari ‘pemanfaatan’ Konfercab oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam Pilgub.

“Konferensi PCNU Pati setelah Pilgub Jateng agar steril (bersih) dan tidak terpolitisasi. Selain itu, agar pemilihan pimpinan baru tidak bias oleh strategi politik praktis. Kami mengharapkan yang terbaik bagi semuanya,” Kiai Muadz.

Pendapat senada diungkapkan Jamal Ma’mur Asmani, Pengamat Sosial dan Politik. Menurutnya, kegiatan NU harus berbeda dengan agenda politik. “Sebagai bagian kaum muda, saya tidak melarang kader Nahdliyin berpolitik. Secara pribadi, saya sangat
memahami hal itu,” tandasnya.

Tetapi, katanya, sebagai bagian dari upaya menjalankan aturan organisasi, maka Konfercab itu harus dilakukan. “Strategi partai, kan, beda dengan aturan organisasi. Maka, langkah yang ditempuh PCNU Pati, dengan mengagendakan konferensi pasca Pilgub, sangat tepat,” pungkasnya. (rif)