Warta

KH Hasyim MUzadi: NU Harus tetap Mengedepankan Toleransi Termasuk Pada Ahmadiyah

Senin, 12 September 2005 | 11:41 WIB

Bogor, NU Online
Orientasi dan pendekatan fikih dalam NU harus tetap dipertahankan, termasuk yang berkecenderungan pemahaman  ketat. Tetapi harus diingat bahwa hal itu hanya untuk kalangan internal NU, agar NU selalu  solid. Sementara untuk berkomunikasi keluar harus tetap mengutamakan pendekatan dakwah dengan asas toleransi. Demikian ungkapkan Ketua Umum PBNU KH. A. Hasyim Muzadi dalam acara penutupan Pleno PBNU tanggal 9-11 September lalu di Bogor.

Pernyataan itu disampaikan untuk merespon terjadinya perdebatan alot dalam Pleno PBNU mengenai status Ahmadiyah. Ada pihak dalam NU yang menyatakan bahwa Ahmadiyah sesat, kelompok ini dipimpin KH. Ma'ruf Amin, Kyai Ghozali Masruri dan sebagainya. Sementara Kelompok yang dipimpin KH. Aziz Masyhuri, Masdar F. Mas'udi, Said Aqil Siradj dan beberapa Kyai yang lain menghendaki agar NU penyikapan Ahmadiyah dengan sikap yang lebih lunak.

<>

Ditengah perdebatan itu Hasyim menengahi bahwa NU harus tetap bersikap toleran, mengedepankan dialog, sehingga NU bisa mengayomi semua pihak. Karena itu NU jangan ikut memojokkan dan menghukum pihak lain seperti Ahmadiyah yang dalam kondisi yang sangat terjepit seperti saat ini.

Jangankan kepada Ahmadiyah, pada kelompok Kristen yang ditutup gerejanya, NU tetap berusaha menjembataninya, karena mereka meminta pertolongan dan perlindungan pada NU, dan NU berkewajiban untuk membela hak mereka yang dijamin oleh negara.

Dengan pandangan yang inklusif itu NU selalu menjadi tumpuan berbagai pihak yang tertindas, sehingga  mau-tidak mau NU menjadi pengayom bangsa. (MM)