Jakarta, NU Online
Pernyataan Grand Mufti Syaikh Abdul Aziz al-Asheikh yang menganggap masjid-masjid di Kota Mekkah memiliki keutamaan sama dengan Masjidil Haram, ditentang oleh Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Arwani Faishal. Gus Ar, demikiak Kiai Arwani biasa disapa dengan tegas menyatakan Masjidil Haram tetap yang paling utama.
"Di Masjidil Haram terdapat Ka'bah yang itu adalah kiblat salat dan tawaf," tegas Gus Ar di Jakarta, Jum'at, 4 Nopember 2011. <>
Gus Ar menambahkan, beberapa nash menunjukkan bahwa Masjidil Haram adalah yang paling utama. Sebaliknya, tidak ditemukan nash yang bisa dijadikan untuk mensejajarkan masjid-masjid lain di Kota Mekkah dengan Masjidil Haram.
Terkait fenomena berdesak-desakan sesama jamaah haji karena ingin beribadah di Masjidil Haram, Gus Ar menyarankan adanya solusi lain. Salah satunya dia meminta agar Pemerintah Arab Saudi melibatkan seluruh negara Islam dalam perumusan mekanisme ibadah haji.
"Operator pelaksanaan ibadah haji tetap Arab Saudi, tapi regulasinya yang seharusnya dibicarakan bersama-sama," pungkas santri KH. Sahal Mahfudz.
Sebelumnya, Grand Mufti Syaikh Abdul Aziz al-Asheikh mengeluarkan pernyataan yang menganggap masjid-masjid di Kota Mekkah memiliki keutamaan yang sama dengan Masjidil Haram. Ini disampaikan untuk menghindari fenomena berdesak-desakan antar jemaah haji, yang dianggap sangat membahayakan.
Redaktur      : Emha Nabil Haroen
Kontributor   : Samsul Hadi
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua