Warta

Kiai Sahal: PKNU Bukan Partai-nya NU

Selasa, 14 November 2006 | 10:15 WIB

Pati, NU Online
Rois Aam Syuriah PBNU KH Sahal Mahfudh mengatakan, NU dan nahdliyyin tidak akan mempersoalkan pendirian Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang dimotori para politikus PKB hasil Muktamar Surabaya.

Menurut penuturannya, sejak khitah 1926, NU tidak pernah kembali ke politik praktis. Oleh karena itu, secara kelembagaan PBNU tidak pernah mendirikan partai. Kiai kharismatik itu berpandangan, meski partai itu menggunakan embel-embel NU, tidak berarti partai tersebut milik PBNU.

<>

Dia berkeyakinan hal itu tidak akan membingungkan warga NU. Pasalnya, semuanya sudah tahu bahwa partai tersebut bukan partainya organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia itu.

''Silakan saja, tidak ada yang berkeberatan memakai istilah NU. Orang sudah tahu kok kalau itu bukan Nahdlatul Ulama,'' katanya mengomentari rencana pendirian partai baru yang digagas oleh PKB versi Choirul Anam tersebut.

Karena tidak pernah mendirikan partai, lanjut Kiai Sahal, dia menyerahkan penyelesaian konflik internal partai atau persoalan lainnya kepada pengurus partai masing-masing.

Diakuinya, beberapa partai politik memiliki massa yang didominasi oleh nahdliyyin (warga NU). Kendati demikian, ketika mereka menghadapi persoalan, tidak ada yang mengomunikasikannya kepada PBNU.

''Itu memang masalah intern mereka, dan NU tidak membidangi masalah politik praktis,'' terangnya seusai menyampaikan taushiyah dalam halalbihalal yang digelar PCNU Demak di pendapa kabupaten, beberapa waktu lalu.

Sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia, imbuh Kiai Sahal, NU lebih tertarik untuk memperbaiki ahlak dan akidah umat, meski persoalan lain juga tidak dikesampingkan. (sm/mad)