LAZIS NU-Perusahaan Kopi “Afdol” Jalin Kerja Sama Salurkan Infaq
Sabtu, 31 Mei 2008 | 06:56 WIB
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZIS NU) menjalin kerja sama dengan perusahaan produsen kopi Afdol, PT Tri Manggolo Dento. Bentuk kerja samanya, LAZIS NU akan menyalurkan infaq dari setiap penjualan kopi kepada masyarakat yang tidak mampu.
Dalam pelaksanaannya nanti, PT Tri Manggolo Dento akan menempelkan stiker berlogo LAZIS NU dalam setiap kemasan sachet semua produk kopi Afdol. Dengan demikian, para konsumen sekaligus akan memberikan infaq kepada masyarakat tidak mampu melalui setiap produk kopi Afdol.<>
“Ada (kopi) Afdol Mocca, Afdol Susu, Afdol Biasa dan Afdol kopi plus gula. Afdol Mocca dan Afdol Susu, harganya Rp 600 per sachet. Sementara, Afdol kopi plus gula, harganya Rp 500 per sachet. Kita akan men-infaq-kan melalui LAZIS NU sebesar 5 persen sampai 10 persen,” terang Jasmadi, Manajer Area Afdol untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
Jasmadi mengatakan hal itu kepada wartawan usai penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama (MoU) antara pihaknya dengan Ketua Pengurus Pusat LAZIS NU, Fathurrahman Rauf, di Kantor Pengurus Besar NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (31/5).
Jasmadi menjelaskan, kerja sama yang berlaku sejak 31 Mei hingga 30 November 2008 itu juga merupakan bagian dari promosi kepada kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) se-Indonesia. Ia berharap, kerja sama penyaluran infaq itu dapat membantu masyarakat miskin di berbagai daerah di Tanah Air.
Hal senada diungkapkan Fathurrahman Rauf. Menurutnya, seluruh dana infaq yang salah satunya merupakan hasil kerja sama dengan Afdol akan disalurkan kepada warga tidak mampu di wilayah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Jambi.
“Bentuknya berupa sembako (semilan bahan pokok) dan sandang. Kalau ada donatur lain, kita juga berencana akan membangun sebuah rumah sakit,” ujar Fathurrahman.
Ketua PBNU Ahmad Bagdja yang juga hadir pada kesempatan itu menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menginginkan hasil infaq tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat miskin.
“Kita (Indonesia) punya komoditas kopi yang bagus. Tapi, masalahnya, kopi itu dijual ke luar (diekspor ke luar negeri). Sebaliknya, kopi dari luar diimpor ke sini. Nah, ini yang sebetulnya malah tidak menguntungkan para petani,” kata Bagdja. (rif)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Gus Ulil Resmikan Kampung Bakti NU Kalimanggis di Jatisampurna Bekasi
2
Resmi Dimulai, PBNU Luncurkan Digdaya Persuratan untuk Tingkat PCNU
3
Pola Pengasuhan ala Gus Dur-Nyai Sinta: Suami Istri Saling Menghargai, Orang Tua Hindari Memerintah Anak
4
Tadarus Al-Qur'an dan Sedekah, Amalan Orang Saleh di Bulan Syaban
5
Bagaimana Cara Membangun Keluarga Maslahat? Ini Fondasi, Pilar, dan Atapnya
6
Keluarga Maslahat ala KH Bisri Syansuri (2): Merintis Pesantren Putri Pertama di Indonesia Bersama Istri
Terkini
Lihat Semua