Warta

Madrasah Bertaraf Internasional Akan Dibangun di Pekalongan

Rabu, 28 Mei 2008 | 23:37 WIB

Pekalongan, NU Online
Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terpilih sebagai lokasi pendirian madrasah bertaraf internasional. Pembangunan itu akan menjadi pionir di Jateng dan rencananya dicanangkan langsung Menteri Agama, Maftuh Basyuni.

Hal tersebut terungkap dalam audiensi antara Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Agama (Depag) Jateng H Masyhudi dengan Bupati Siti Qomariyah di Rumah Dinas Bupati, Rabu (28/5).<>

Masyhudi mengatakan, Kabupaten Pekalongan terpilih karena kultur dan sarana prasarananya dinilai memenuhi syarat. ”Selain itu, Bupati juga mempunyai keinginan kuat dan mau menyediakan lahan, sehinga kami memilih Kabupaten Pekalongan,” tuturnya.

Kejelasan madrasahnya masih dalam proses kajian. Namun, yang berkembang  sementara ini adalah madrasah aliyah (setingkat SLTA-red). ”Sejauh ini yang berkembang rencananya adalah madrasah aliyah,” tandasnya.

Untuk merealisasikan itu, Bupati bersama Kakanwil Depag dan Depag Kabupaten akan bersama-sama merencanakan dan mengkaji sehingga ditandatangani kesepakatan dengan Menteri Agama. ”Kami berharap perencanaan itu bisa diselesaikan tahun ini,” tegas Masyhudi.

Bupati menilai rencana itu sangat membanggakan. Dia berharap bisa secepatnya direalisasikan sehingga bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pekalongan. ”Saya akan secepatnya memerintahkan kepada Dinas Pendidikan agar bersama-sama merencanakan langkah dengan Depag sehingga bisa cepat direalisasikan,” tandasnya.

Selain madrasah bertaraf internasional, bupati juga berharap ada penambahan fasilitas pendidikan yang lain yang bisa diusahakan oleh Depag. ”Kami saat ini sedang memenuhi fasilitas pendidikan SLTA, kami sudah membuat program sekolah satu atap. Kami berharap ada juga penambahan madrasah aliyah,” tuturnya.

Sebelum audiensi dengan Bupati, Kakanwil Depag didampingi Kepala Depag Kabupaten Pekalongan H M. Bisri lebih dulu memberikan ceramah dan pengarahan dengan para guru agama dan jajaran pegawai depag di Islamic Centre Kedungwuni. (sm)