Warta

Mahasiswa Mesti Cermat Baca Situasi

Selasa, 1 November 2011 | 07:16 WIB

Wonosobo, NU Online
Guru Besar Ilmu Politik dari UGM Prof. Dr. Purwo Santoso mengingatkan pada mahasiswa agar cermat membaca situasi kebangsaan.

Purwo Santoso mengatakan hal itu pada acara seminar dan konsolidasi PMII seluruh Jawa Tengah di, Wonosobo, akhir pekan kemarin.

<>"Mahasiswa harus mampu membaca secara cermat situasi perubahan bangsa dengan menjadikan beberapa gagasan dan ide bisa diterjemahkan dengan bahasa yang lebih konret langsung oleh masyarakat, khususunya masyarakat menengah ke bawah," jelas Santoso.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung problem yang dihadapi warga Indonesia di bagian Timur, khususnya Papua. "Orang-orang kota yang berada di Indonesia Barat lebih banyak menikmati pembangunan daripada orang Timur. jangan salah jika ada penilaian kebijakannya diskriminatif," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, aktivis senior PMII  M. Mustafied berpendapat bahwa sudah terlalu lama aset ekonomi negara dikuasai  asing.

Sebabnya, kata Mustafied, teori-teori ekonomi yang dipraktikkan di Indonesia adalah teori-teori asing yang imperialistis.

Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin yang juga hadir dalam acara itu mengatakan arah gerakan PMII tidak bergeser dari awal berdirinya, yaitu sebuah organisasi kemahasiswaan pengkaderan yang memiliki alur historis dengan NU.

"Untuk menggapai kemandirian ekonomi bangsa adalah dengan mengambil kembali semangat Nahdlatut Tujar sebagai salah satu embrio berdirinya NU," kata Juharudin tanpa keterangan lebih lanjut.

Pengurus Cabang PMII Kabupaten Wonosobo mengadakan acara tersebut dalam rangka mempringati hari Sumpah Pemuda, dengan tema "Momentum Sumpah Pemuda untuk Kemandirian Bangsa". Hadir dalam acara itu Majelis Pembina Cabang KH Muchotob Hamzah, Ketua Umum PKC PMII Jateng M. Zuyyina Laili, dan lain-lain.

 

 

Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Wasta Tama