Warta HARLAH KE-85 NU

Manfaatkan Rebana untuk Syiar Islam

Ahad, 6 Februari 2011 | 03:01 WIB

Pasaman Barat, NU Online
Qasidah dan rebana merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan syiar Islam. Untuk itu, kesenian ini harus terus dikembangkan di tengah kehidupan umat beragama Islam.

Hal itu disampaikan Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Propinsi Sumatera Barat Husni Kamil Manik pada pembukaan Festival Rabana dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-85 NU, Sabtu (5/2), di halaman masjid Agung Simpangampek Kabupaten Pasaman Barat.<>

Menurut Husni, NU dalam pengembangan syiar Islam selalu memanfaatkan seni budaya lokal untuk memudahkan masyarakat dalam memahami ajaran Islam. "Metode ini merupakan warisan para wali dan aulia," kata Husni menambahkan.

Husni juga mengingatkan agar dalam proses syiar tersebut, prinsip yang harus dipelihara adalah Adat Basandi Syarak. Yang berarti seni budaya itu harus diisi dengan nilai-nilai keislaman.

Festival Rabana ini diikuti oleh 56 group Qasidah yang berasal dari kelompok Majelis Taklim Yasinan, pesantren, madrasah, sekolah, dan perusahaan perkebunan yang ada di Pasaman Barat. Masyarakat setempat sangat antusias mengikuti Festival Rabana yang pesertanya sangat beragam. Ada group Qasidah putra dan putri, anak-anak dan orang tua lanjut usia.

Festival Rabana ini memperebutkan hadiah piala bergilir dan tabungan BMT Aswaja NU Sumbar sebesar Rp 10 juta yang disumbangkan pengusaha muda Pasaman Barat Febby Sutan Mudo.

Ketua PCNU Pasaman Barat Buya Samidas menyebutkan, penyerahan hadiah direncanakan diberikan oleh Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Prof. DR.KH Said Aqil Siraj, MA pada peringatan Harlah NU tingkat Propinsi Sumatera Barat, Senin 7 Februari 2011 di gedung Pertemuan Pemda Pasaman Barat. (arm)