Pangkalpinang, NU Online
Seperti biasa masyarakat Pulau Bangka dan Belitung merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1428 Hijriah secara meriah ditandai kegiatan Keislaman Shalawat Nabi, Tahlilan, ’Nganggung Kue’ dan ceramah riwayat Nabi.
Seorang tokoh masyarakat Tuatunu, Pangkalpinang H. Harsyat Bin H. Yusuf (64) di kediamannya, Sabtu (31/3) menjelaskan, setiap Maulid Nabi Muhammad SAW, semua elemen masyarakat berkumpul dimasjid-masjid melakukan Tahlilan dan Shalawat Nabi.
<>Masyarakat Bangka Belitung (Babel) merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW sama meriahnya dengan Idul Fitri dan Idul Adha, terutama di kalangan masyarakat pedesaan di provinsi itu.
Pembacaan Shalawat Nabi dan Tahlilan dimulai sejak Jum’at (30/3) pukul 19.30 WIB hingga 22.00 WIB dan Sabtu (31/3) Pukul 07.30 WIB hingga 11.30 WIB, kemudian dilanjutkan malam harinya pukul 19.30 hingga 22.00 WIB.
Saat Tahlilan dan Shalawat Nabi, masyarakat juga diberikan siraman rohani tentang riwayat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang harus selalu diingat dan dipedomani untuk lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
H. Harsyat Bin H. Yusuf juga menambahkan, saat Tahlilan dan Shalawat Nabi digelar, kaum wanita khususnya ibu-ibu serentak ’nganggung kue’ (mengantarkan kue, buah-buahan, ketupat gulai daging, kerupuk dan minuman di atas sebuah dulang besar).
Makanan dan minuman yang diantarkan kaum ibu-ibu diberikan kepada masyarakat yang hadir dalam acara Tahlilan dan Shalawat Nabi.
Ritual Shalawat Nabi dan Tahlilan bertujuan memohon kepada Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ampunanNya. Selanjutnya dilakukan doa tolak bala agar semesta alam dijauhkan dari marabahaya (doa tolak bala) dan dimurahkan rezekinya.
Dilanjutkan doa untuk arwah ibu dan bapak serta semua arwah yang telah mendahului mereka dan ditutup dengan tradisi bertamu ke rumah-rumah keluarga dan kerabat untuk saling bermaaf-maafan dan kegiatan itu untuk meningkatkan hubungan silaturahmi. (ant/bbl)
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
6
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua