Warta

Menag: Agama tak Sentuh Kebutuhan, Umat Dipinggirkan

Kamis, 21 Mei 2009 | 03:54 WIB

Denpasar, NU Online
Menteri Agama (Menag), Maftuh Basyuni, menegaskan, agama yang tidak mampu menyentuh kebutuhan umat, secara perlahan-lahan akan dipinggirkan umatnya. Untuk itu, pembangunan bidang agama harus mampu menyentuh aspek konstektual sesuai kondisi umat dan kebudayaan yang beragam.

Menag mengatakan hal itu ketika membuka Temu Karya Ilmiah dan Keterampilan Akademik Perguruan Tinggi Hindu tingkat nasional di Gedung Kesiarnawa Taman Budaya Denpasar, Rabu (20/5) malam.<>

Ia mengingatkan, setiap pengelolaan perguruan tinggi harus melakukan diregulasi agar mampu menyentuh berbagai kepentingan umat. Upaya tersebut diimbangi dengan meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan harapan masyarakat luas.

Menang mengingatkan, perguruan tinggi Hindu hendaknya mampu mensinergikan kemampuan intektual, emosial dan dan spiritual untuk menghasilkan lulusan yang bermutu. Dengan demikian perguruan tinggi itu akan mampu berperan serta secara aktif dalam mengisi kemajuan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan, harapnya.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengingatkan, perguruan tinggi Hindu di tengah degrasi moral hendaknya mampu mensinergikan kecerdasan, intelektual dan spiritual dalam mencetak sumber daya manusia yang bermutu.

Proses belajar mengajar yang demikian itu dilakukan secara berlanjut sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan pembangunan, sekaligus merebut peluang kesempatan kerja, harap Gubernur Pastika dalam acara yang dihadiri Dirjen Bimas Hindu Departemen Agama Ida Bagus Yudha Triguna dan Rektor Perguruan Tinggi Hindu se Indonesia.

Temu Karya Ilmiah dan Keterampilan Akademik diikuti sebelas perguruan tinggi bernuansa Hindu di Indonesia berlangsung selama empat hari hingga 23 Mei mendatang.Kegiatan tersebut, antara lain diisi dengan loma dharma wecana (ceramah), palawakya (nyanyian bernuansa rohani), tari kreasi daerah dan kaligrafi.

Selain itu, para peserta juga melakukan aktivitas yoga asana serta seminar nasional keagamaan yang keseluruhannya melibatkan sekitar 550 peserta. (ant)