Warta

Menag: Jama’ah Thariqah Punya Kesadaran Moral Tinggi

Selasa, 22 Mei 2007 | 12:30 WIB

Pekalongan, NU Online
Kesadaran moral para pengamal ajaran tarekat atau jama’ah thariqah diharapkan mampu memberi sumbangan berharga bagi penegakan nilai-nilai moral keagamaan dan penghayatan spiritual.

”Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengikut toriqoh memiliki tingkat kesadaran menjalankan ibadah yang tinggi dan menampakan kesadaran moral yang tinggi pula,” kata Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni pada acara silaturahmi ulama pesantren dan kyai Thoriqah se-Indonesia, di ponpes Al Mubarok, Medono, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (22/5).

<>

Menurut Menag, tugas ulama ke depan  semakin berat, sebab masyarakat kita semakin terbuka terhadap pengaruh dari luar akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Peran ulama di lingkungan ponpes, kata Menag, perlu dipertahankan. Ulama adalah pendidik bagi santrinya, penyuluh bagi masyarakat dan pembimbing bagi umat yang memerlukan nasehat, pertimbangan atau menghadapi masalah. “Peran yang sudah berakar ini tak boleh ditinggalkan atau dibaikan,” katanya.

Menag meminta para ulama dan pengasuh pondok pesantren untuk terus membina kedekatan dengan umat dan meningkatkan peran dalam mengatasi berbagai penyakit masyarakat.

Pada kesempatan itu Menag juga menegaskan, umat yang lemah dari segi pemahaman biasanya mudah terseret ke dalam pemahaman yang radikal. Mereka akan menjadi sasaran yang empuk bagi orang-orang yang memang bertujuan untuk menyelewengkan ajaran agama atau mengajarkan paham-paham  keagamaan yang sesat.

“Umat yang lemah dari segi pemahaman biasanya mudah tergiur dengan bujukan material untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama,” ujar Menag.

Menag mengatakan,  mereka yang sudah memiliki pengetahuan agama tetapi lemah dari segi pengamalan perlu sentuhan-sentuhan yang berdimensi tasawuf  atau penjelasan tentang himatut tasyri’. Dengan demikian mereka akan memahami esensi dari perintah dan larangan agama.

Sebaliknya, kata Menag, mereka yang taat dalam pengamalan, tetapi lebih dari segi pemahaman perlu diberi dorongan untuk terus meningkatkan pemahamannya. Sehubungan dengan hal itu, majelis taklim maupun pengajian toriqoh perlu digalakkan terus menerus.(nam)