Warta

Muslim Cechnya Tatap Kebangkitan Islam

Kamis, 22 Maret 2012 | 16:34 WIB

Grozny, NU Online
Lepas dari tekanan emporium Uni Soviet, Muslim Chechnya kembali harus menelan pil pahit. Kebebasan yang mereka perjuangkan menghadapi hadangan berikutnya, yakni Rusia sebagai pewaris Uni Soviet.<>

Meski demikian, setidaknya ada perbaikan dalam fase transisi itu. Cechnya tengah menyaksikan sebuah kebangkitan Islam. "Generasi ini kehilangan masa kanak-kanak karena perang," ungkap Imam Yasrayel Ayubov dari desa Serzhen-Yurt, sebuah desa dekat Ibukota Grozny, seperti dikutip onislam.net, Kamis (22/3).

Ayubov mengatakan, selama masa perang itulah pendidikan mereka terganggu. Bila diibaratkan, mereka tumbuh dalam semalam. "Namun ketika datang Islam, kalangan muda jauh lebih berpendidikan dari generasi sebelumnya," kata dia.

Desa Serzhen-Yurt merupakan kawasan yang menjadi satu bukti kebangkitan Islam. Desa ini memiliki sembilan masjid yang mampu menampung jamaah sebanyak 5.000 orang. Di desa ini pula, banyak Muslimah mengenakan jilbab.

Kebangkitan Islam di Cechnya tidak terlepas dari kampanye yang diluncurkan pemerintahan Presiden Ramzan Kadyrov. Ia adalah sekutu Kremlin yang getol mempromosikan Islam di Cechnya. Melalui kebijakan Kadyrov pula, banyak masjid dan pusat studi Islam berdiri megah. Bahkan, stasiun televisi lokal juga meningkatkan durasi acara keislamannya.

"Chechnya kini aktif memposisikan diri tidak hanya sebagai bagian yang relatif otonom dari Rusia, tapi juga sebagai pusat perkembangan Islam di kawasan Kaukasus," ungkap analis Rusia, Nikolai Petrov, dari Carnegie Moscow Center.




Redaktur : Syaifullah Amin