Warta

NU 2004-2009 Masuki Era Manajerial

Rabu, 21 September 2005 | 07:18 WIB

Jakarta, NU Online
Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), bertekad menjadikan periode 2004-2009 sebagai era manajerial dan transparansi. Hal ini ditandai dengan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel.

Tekad ini ditandai PBNU dengan menggandeng kantor akuntan publik PricewaterhouseCoopers (PwC) untuk mengaudit pengelolaan keuangannya, terutama yang berbentuk bantuan masyarakat secara langsung, seperti Infaq SMS dan unit bisnis yang dikelola PBNU.

<>

"Dengan kerjasama ini PBNU akan melakukan audit terhadap setiap sumbangan yang diterima dari donatur dalam dan luar negeri. Langkah ini dilakukan untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas atas kegiatan keuangan PBNU,"ungkapnya usai penandatanganan nota kerjasama dengan Direktur PwC Yusuf Wibisana, Selasa (20/9) kemarin.

Menurut Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi, NU ini organisasi besar, memiliki visi, kultur serta relegiusitasnya yang membingkai pluralitas kebangsaan. "Disinilah kekuatan NU dan kekuatan tersebut mempunyai daya tahan dan reaksi yang luar biasa tetapi belum mempunyai daya konsepsi yang memadai," ujarnya.

Oleh karenanya, kata Hasyim NU mesti diwadahi di dalam struktur  manejemen dan sistem yang dapat membingkai kultur dan relegiusitas itu. Karena, lanjut Hasyim manajemen organisasi yang sehat itulah yang punya daya konsepsi sehingga dengan demikian semakin melengkapi sisi-sisi dari perjuangan NU. "Untuk memproses kesalehan menjadi sebuah peran harus melalui sebuah nidzam (metode-red) dan manajemen yang sehat," papar mantan cawapres PDIP ini.
 
"NU ini orangnya soleh tapi tidak manajerial, akhirnya nasabnya bagus tapi nasibnya tidak bagus, dia selalu berkorban tetapi selalu juga dikorbankan orang dan sekarang kondisi itu tidak boleh lagi," sindirnya.

Kondisi ini, menurut mantan Ketua PWNU Jatim harus segera dikikis di tubuh NU, dimulai dari memperbaiki sistem, mekanisme dan tata kerja organisasi, termasuk soal-soal keuangan. "Tanpa keuangan kita hanya menjadi oraganisasi proposal dimana-mana, oleh karenanya dari situlah kita memulai, disamping terus menempatkan NU pada posisi yang benar," katanya.

Untuk itu, usai penandatanganan dengan PwC, PBNU akan memperbaiki manajemen organisasi dan mentargetkan langkah serupa (Mou-red) di seluruh PWNU di Indonesia. "Karena ini langkah pertama dalam sejarah NU, Insya Allah baru pada akhir 2006 semua pengurus wilayah NU sudah melakukan hal yang sama. Sementara untuk pengurus tingkat cabang ditargetkan hal serupa sudah dilakukan paling lambat sampai akhir 2009," imbuh Hasyim. (cih).