Warta

NU: Muslim di Gedung Putih Cara Obama Ubah Citra AS di Mata Dunia

Kamis, 23 April 2009 | 15:22 WIB

Jakarta, NU Online
Masuknya Muslimah Amerika Serikat (AS) keturunan Mesir, Dalia Mogahed, di Gedung Putih merupakan cara Presiden Barack Obama, untuk mengubah citra negaranya di mata dunia. Dengan mengangkat Dalia sebagai anggota Dewan Penasihat Bidang Agama, Obama ingin negaranya tak lagi dicitrakan otoriter seperti pada periode sebelumnya.

Pendapat tersebut dikemukakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Masykuri Abdillah, di Jakarta, Kamis (23/4). "Saat periode Bush, AS dikenal otoriter, tapi Obama ingin mengubah itu, ia ingin damai tidak hanya dengan dunia Islam, tapi dengan dunia lain termasuk Amerika Latin," katanya.<>

Menurut dia, hal itu juga merupakan upaya Obama menepati janjinya. Ia berharap dengan masuknya wakil Islam di Gedung Putih akan membuat umat Islam terutama di AS tidak terdiskriminasi seperti periode Bush. "Harapan kita, kepemimpinan Obama ini tidak akan mendiskriminasikan Islam lagi, memang tidak langsung cepat dilakukan. Karena di sana warga negaranya belum tentu terima," katanya.

Selain niat baik pemerintah Obama, imbuhnya, perlu juga dukungan dari warga negaranya, tidak instan.

Mengenai perkembangan dunia politik AS, Masykuri berharap akan menjadi semakin baik dengan masuknya wakil Islam di Gedung Putih. Masykuri menjelaskan, AS merupakan penganut sistem multikulturalisme, yang merupakan ide yang sudah lama.

"Namun, sayangnya tidak disertai dengan kebijakan jadi tidak kondusif. Mudah-mudahan dengan gebrakan baru Obama ini akan terwujud, dan akan memperbaiki kondisi politik AS," katanya.

Masalahnya, imbuh Masykuri, bagaimana respon masyarakat Yahudi di AS. Jika Obama baik dengan dunia Islam, maka kepentingan Yahudi akan terganggu. "Nantinya akan menimbulkan konflik. Tapi itu bisa diatasi dengan kemauan baik. Pada dasarnya masyarakat AS merupakan orang yang cinta damai," katanya.

Masuknya wakil Islam di Gedung Putih, lanjut Masykuri, tentunya akan menimbulkan harapan baru bagi Indonesia yang warga negaranya mayoritas Muslim. Pasalnya, ini merupakan simbol hubungan baik dengan negara Muslim, dan Indonesia merupakan salah satunya, akan membawa pengaruh. Begitu pula sebaliknya jika hubungan tidak baik, dampaknya juga tidak baik bagi Indonesia.

Dalia Mogahed, muslimah Amerika berjilbab itu ditunjuk sebagai penasihat Presiden Obama. Dalia Mogahed, analis senior dan direktur eksekutif Gallup Center, lembaga survei independen tersohor, untuk Kajian Muslim adalah nama tokoh yang ditunjuk menjadi salah satu anggota Dewan Penasihat Obama untuk Hubungan dan Lingkungan Berdasar Keyakinan.

Dalia, kelahiran Mesir pindah bersama keluarganya ke Amerika hampir 30 tahun lalu. Baru-baru ini, ia menjadi salah satu penulis utama dalam "Who Speaks for Islam" (diterjemahkan oleh penerbit Mizan dengan judul "Saatnya Muslim Bicara") dengan John Esposito, guru besar ilmu politik Amerika, orang yang dikritik banyak pihak sebagai pemberi maaf Islam. Dalia dan Esposito menerbitkan lembar opini bulan ini dalam The Times, berjudul Ketidakpedulian Amerika terhadap Islam dan Dunia Muslim. (rif/rep)