Warta

P3M Gelar Pelatihan IT

Kamis, 23 Februari 2006 | 12:56 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk memantapkan diri sebagai pusat pendidikan, pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat, pondok pesantren harus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebab, pada masa mendatang pesantren harus tetap menjadi kunci kemajuan umat dan bangsa.
 
Demikian disampaikan direktur Perhimpuan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), KH. Masdar Farid Mas’udi dalam pidatonya saat membuka pelatihan SOVAT yang diselenggarakan P3M atas kerja sama dengan Dekominfo dan Hawlett Packard (HP) di Jakarta, Rabu (22/2) kemarin.
 
SOVAT adalah sebuah instrument IT (Information Tecknology) modern yang dirancang untuk membantu penyajian data sosial dan lingkungan yang sangat penting bagi pihak-pihak pengambil kebijakan. Adapaun tujuan pelatihan ini adalah untuk membangkitkan kepedulian persantren terhadap masalah sosial dan lingkungan di daerah asal pondok pesantren.
 
”Misalnya berapa jumlah penduduk miskin atau anak yang droup out di daerahnya, dimana konsentrasinya,dan kenapa bisa seperti itu. Dari kepedulian inilah kita yakin akan uncul prakarsa serdas dari pesantren untuk membenahi kehidupan umat dan bangsa secara lebih nyata,” kata KH. Masdar Farid Mas’udi.
 
Pelatihan tersebut, kata Masdar-sapaan akrab KH. Masdar Farid Mas’udi adalah tonggak program jangka panjang untuk memfasilitasi pondok pesantren sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat untuk kebangkitan umat dan bangsa. 
 
”Hanya dengan kerja keras untuk membenahi kualitas hidup umat dan bangsa ini, maka orang akan menghormati kita. Tidak ada suatu umat yang miskin, bodoh, lemah dan terbelakang di muka bumi ini yang dihormati dan disegani bangsa lain,” tutur ketua PBNU tersebut.
 
Bagi Masdar, kasus pemuatan kartun Nabi Muhammad adalah bentuk pelecehan terhadap bangsa umat Islam. Hal itu terjadi karena pihak-pihak yang melecehkan tersebut tidak merasa segan terhadap umat Islam.

”Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah, mengapa mereka melecehkan kita, menghina kita dan meledek emosi kita. Sekiranya umat Islam kuat, kokoh dan berwibawa orang lain tidak akan melecehkan kita,” katanya.(amh)

<>