Warta

PB PMII Minta Masyarakat Stop Isu Kudeta

Kamis, 24 Maret 2011 | 13:09 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendesak seluruh elemen bangsa untuk tidak mengorbankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Sebab, akhir-akhir muncul isu gerakan kudeta, makar dan lain-lain.

"PB PMII mendorong agar semua berpikir dengan jernih dalam melihat persoalan bangsa. Kita tidak ingin Indonesia terbelah hanya karena kepentingan kelompok tertentu. Indonesia harus tetap utuh," ujar Ketua Umum PB PMII Adien Jauharudin di Sekretariat PB PMII, Jakarta, Kamis (24/3).
gt;
PB PMII lanjut Adien, merasa prihatin dengan berbagai aksi kekerasan di masyarakat yang terkait dengan anarkisme agama, kebhinnekaan dll. Padahal Indonesia merupakan rumah besar yang dibangun di atas keragaman suku, agama, budaya dan lainnya. 

"Indonesia itu rumah Bhinneka Tunggal Ika. Tidak boleh ada diskriminasi. Kita tolak kekerasan," tandas Adien. Khusus terkait persoalan Ahmadiyah, pemerintah diminta mengambil langkah penyelesaian yang adil dan damai.

PB PMII juga menyerukan dihentikannya produksi isu yang kontraproduktif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti isu adanya upaya kudeta yang mencuat belakangan ini.

"Kita mendorong semua pihak lebih dewasa dalam berdemokrasi," kata Adien yang terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII dalam kongres organisasi itu di Banjarmasin pekan lalu.

Kepada negara, PB PMII meminta agar lebih bersungguh-sungguh menciptakan suasana yang aman,nyaman dan kondusif bagi warga negara dalam menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari maupun keyakinan beragama.

Oleh sebab itu, wajib bagi pemerintah, melalui aparat keamanan, mengusut tuntas kasus teror bom yang kini marak, sekaligus memastikan kejadian serupa tak terulang di masa mendatang.  "Negara punya aparat penegak hukum, punya sistem. Negara harus menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat," katanya.