Warta

PBNU Dukung “Jihad” Lawan Koruptor BLBI

Sabtu, 7 Juli 2007 | 05:18 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan dukungan terhadap “Jihad” melawan koruptor BLBI yang dicetuskan oleh 14 ormas Islam. Akibat korupsi ini, negara telah dirugikan sebesar 650 Trilyun rupiah.

“Saya tidak bisa datang waktu deklarasi pada akhir Juni lalu di Kantor PP Muhammadiyah karena ada acara di Palu yang tak bisa ditinggalkan, tapi saya turut tandatangan,” tandasnya, Sabtu.

<>

Dijelaskannya bahwa sebenarnya Indonesia tak perlu susah-susah untuk menangkap para koruptor tersebut jika punya keberanian, tanpa perlu ribut dengan Singapura dengan perjanjian DCA untuk mengekstradisi mereka.

“Wong mereka datang sendiri ke istana presiden, kan tinggal nangkap saja,” katanya mengingatkan kembali kedatangan sejumlah pengemplang BLBI ke istana beberapa waktu lalu.

Keempat belas ormas Islam itu adalah NU, Muhammadiyah, Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Dewan Masjid Indonesia, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Alwasliyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, KAHMI, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Indonesia, Wanita Islam, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Ikatan mahasiswa Muhammadiyah, dan Himpunan Mahasiswa Islam.

Dalam seruannya, keempatbelas ormas itu menyebutkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), obligasi rekap dan program penyehatan perbankan yang diberikan pemerintah mencapai lebih dari Rp650 triliun, padahal dana itu bisa digunakan untuk membangun fasilitas kesehatan, jalan-jalan di pedesaan, ruang belajar, dan sekolah gratis, serta peningkatan kesejahteraan bagi rakyat miskin.

Upaya PBNU dalam mencegah dan memberantas korupsi salah satunya dilakukan melalui Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Nahdlatul Ulama. Berbagai kegiatan penyadaran ummat tentang bahaya korupsi dilakukan sampai ke daerah-daerah yang menjadi basis NU. (mkf)