Warta

PBNU: Penyelesaian Bom Harus dengan Jurus Mabok

Jumat, 18 Maret 2011 | 11:29 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Slamet Effendy Yusuf menegaskan jika dilihat dari sasarannya bom buku belakangan ini dilakukan oleh pelakunya dengan jurus mabok dengan target nano-nano. Karena itu penyelesaiannya harus dengan pendekatan jurus mabok.

“Siapapun orang maupun pihak yang melakukan pengiriman paket bom, jelas dia sedang memainkan jurus pendekar mabok. Sebab,kalau dilihat yang menjadi sasaran tampak seperti jurus pendekar mabok dengan target nano-nano. Sasaran serangannya adalah segala posisi asal masyarakat bisa puyeng dan kebingungan,” ujar Slamet yang juga Ketua MUI Pusat ini di Jakarta, Jumat (18/3).

Karena itu aparat keamanan tidak bisa menghadapi terror paket bom buku itu dengan cara-cara yang biasa. Apalagi sudah premature sudah dikatakan pasti pihak ini dan pihak itu sebagai pelakunya. &am<>p;ldquo;Jadi, saya harapkan apparatur keamanan harus memakai pendekatan model pendekar mabok juga,” tambah mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini.

Dikatakan, sebagaimana diketahui terror selalu ditujukan untuk membuat masyarakat merasa tidak aman, membangun instabilitas dan kegaduhan serta menanamkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Untuk itu pemetaan terhadap pencarian pelaku harus dimulai dari pemetaan yang komprehensif, serta membuka lebar adanya alternative. 

Yaitu harus dimulai dari pertanyaan: apa yang ingin membuat masyarakat resah, ingin ada instabilitas dan ingin menghancurkan kredibilitas pemerintah hanya satu pihak saja? Apakah mereka yang menginginkan kondisi seperti itu apa hanya kelompok dengan satu motif? Apakah yang menginginkan hal seperti itu hanya elemen domestic?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi pegangan oleh aparat keamanan. Oleh sebab itu Slamet menganjurkan aparatur keamanan tidak menunjukkan pencarian pelaku hanya pada satu sasaran saja, melainkan dibuka kemungkinan yang lain.

Yang pasti menurut Slamet, sekalipun terror selalu dikaitkan dengan ideology, tapi kita tidak bisa apriori dengan meniadakan latarbelakang dan motif lain.”Orang jurusnya pendekar mabok dengan kombinasi sasaran nano-nano, maka cara menghadapinya juga harus dengan jurus mabok,” katanya mengingatkan. (amf)