Warta

PBNU Putuskan Puasa Rabu, 5 Oktober

Senin, 3 Oktober 2005 | 13:12 WIB

Jakarta, NU Online
Berdasarkan hasil ru’yah atau melihat bulan dengan mata telanjang yang dilakukan oleh Tim Lajnah Falakiyah NU (LFNU), tidak terlihat bulan di berbagai lokasi pengamatan. Karena itu  PBNU melalui SK No. 213/B.II.03/10/2005 memutuskan bahwa puasa jatuh pada hari Rabu, 5 Oktober 2005. Ini berarti diadakan istikmal atau penyempurnaan bulan menjadi 30 hari.

Lokasi yang menjadi pengamatan LFNU untuk wilayah Jawa Timur pantai Nambangan Surabaya, Ujung Pangkah gresik, Bukit Condro Gresik, Pantai Amber Gresik, Pantai Awar-Awar Tuban, Menara Masjid Agung Surabaya, Pantai Sereng Blitar, Partai Prapat Tunggal Bawean, Pantai Meleman Lumajang, Tanjung Kodok Lamongan, Gili Ketapang Probolinggo.

<>

Untuk wilayah Jawa Tengah, lokasi ru’yah meliputi Pantai Marina Semarang, Pantai Kartini Jepara, Pantai Sloke Rembang, Batang, Cilacap, Pantai Parangkusumo. Daerah lainnya adalah Cakung dan Pelabuhan Ratu, Kupang, Riau, Pantai Kalianda Lampung dan Pantai Jatimalang Purworejo.

Dari 23 daerah yang diamati tersebut, hanya 3 lokasi dengan kondisi cerah, namun tidak bisa dilihat bulan yaitu Pantai Prapat Tunggal Bawean, Tanjung Kodok Lamongan dan Pelabuhan Ratu. Sisanya sebanyak 20 lokasi dalam keadaan mendung.

Pengurus Lajnah Falakiyah NU yang dipimpin oleh KH Ghozalie Masroeri dari sore sudah melakukan koordinasi dengan daerah-daerah tersebut dan menerima laporan secara berurutan karena waktu maghrib dari masing-masing daerah tidak sama. Di Sumenep Madura, Maghrib hari ini jatuh pada pukul 17.24 sedangkan Banda Aceh pukul 18.38.

Hasil ru’yah tim LFNU selain dilaporkan ke PBNU juga ke Pengadilan Agama setempat sedangkan PBNU juga menginformasikan temuan-temuannya kepada Departemen Agama untuk menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan awal puasa.

Kepada semua warga Nahdliyyin khususnya dan umat Islam pada umumnya, PBNU menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1426 dengan penuh keimanan, keyakinan dan menjadikan bulan suci Ramadhan ini sebagai momentum kerohanian untuk mensucikan diri dan meningkatkan ketaqwaannya dengan memperbanyak bacaan al Qur’an, dzikir, beribadan dan bertaubah kepada Allah SWT. semoga ibadah puasa kita diterima Allah Subhanahu wataala. Amin.(mkf)