Warta

PBNU Serahkan Bantuan untuk Yogya-Jateng

Kamis, 1 Juni 2006 | 11:52 WIB

Klaten, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerahkan bantuan untuk para korban gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng).

Bantuan berupa 10 ton beras, 400 dus susu dan 250 dus mi instan itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, di Posko NU di Kecamatan Wedi, Klaten, Kamis (1/6)

<>

Bantuan itu akan dibagi rata kepada tiga kabupaten yang menjadi daerah terparah akibat gempa berkekuatan 5,9 skala richter tersebut, antara lain, Kabupaten Klaten, Bantul dan Yogyakarta.

Dengan pengawalan ketat dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Hasyim tiba di posko yang didirikan oleh warga NU itu sekitar pukul 11.00 WIB. Turut menerima Hasyim, perwakilan Pengurus Wilayah NU DIY dan Pengurus Cabang NU dari tiga kabupaten tersebut.

Usai menyerahkan bantuan, Hasyim beserta rombongan langsung menuju Pondok Pesantren al-Muhibbin, Kecamatan Wedi, Klaten. Di Ponpes itu Hasyim memimpin tahlil atas meninggalnya H Sarmanto, Pengasuh Ponpes al-Muhibbin yang juga Ketua Majelis Wakil Cabang NU Wedi dan juga para korban meninggal lainnya.

“Kita berdoa mudah-mudahan yang meninggal menjadi syahid. Untuk yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan tawakkal. Semoga Allah memberikan kepulihan hati untuk semuanya,“ kata Hasyim.

Kepada wartawan, Hasyim mengatakan, koordinasi dan distribusi penanganan bantuan perlu dioptimalkan lagi. Saat ini masyarakat umum sudah sangat optimal dalam memberikan bantuan.

"Menurut saya tidak ada orang yang tidak tersentuh dengan gempa ini dan semua telah memberikan bantuan," katanya.

Untuk koordinasi, lanjut Hasyim, itu menjadi tugas pemerintah. "Yang perlu diperbaiki sistem distribusi, agar nantinya lebih baik dalam penanganannya. Bukan dengan sliwar-sliwer di jalanan," katanya.

Hasyim menambahkan, setelah penangangan korban bencana, ada 5 hal yang harus dilakukan. Antara lain membangun rumah-rumah yang roboh, menjamin kesehatan warga, mengatasi pengangguran, dan rehabilitasi mental.

Hasyim mengaku sudah memerintahkan masing-masing cabang NU mengalokasikan dana untuk cukup membangun 1 rumah. "Misalnya Jawa Tengah ada 36 cabang, ya dialokasikan dana untuk membangun 36 rumah. Kalau untuk kantor NU yang rusak akan ditanggung seluruhnya oleh PBNU," ujarnya. (nam)