Warta

PBNU Usulkan Subsidi BBM Warga Miskin Lewat ATM

Senin, 26 September 2005 | 01:01 WIB

Melbourne, NU Online
Pengurus besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengusulkan kepada pemerintah agar subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi warga miskin menggunakan cara (model) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) seperti dalam perbankan.

"Kenaikan harga BBM ini memang tidak bisa tidak, tetapi harus jelas, warga mana yang harus menerima subsidi BBM tersebut, kalau warga miskin subsidinya bisa dengan model ATM dan jumlah subsidinya disesuaikan dengan keuangan negara," kata Ketua PBNU KH.Hasyim Muzadi usai acara dengar pendapat dengan WNI di Melbourne-Austrlia, Sabtu malam.

<>

Dikatakannya, kalau dihitung rata-rata, pemerintah bisa berhemat sekitar Rp100 triliun per tahun, jika subsidi BBM tersebut hanya diberikan kepada warga miskin seperti sopir angkot dan bus, karena para pemilik kendaraan roda empat sudah tidak diberikan subsidi dan dikenakan harga  internasional.

Kondisi ini memberikan dampak terhadap berkurangnya kemacetan arus lalu lintas dengan asumsi para pemilik kendaraan roda empat akan mengurangi mobilitasnya dengan kendaraan pribadi.

Menurut dia, kalaupun kenaikan harga BBM tersebut tidak bisa lagi dihindarkan bahkan ditunda sekalipun, maka jangan lebih dari Rp3.000,. sampai Rp3.200,. per liter untuk premium.

Ia juga mengkhawatirkan akan dampak kenaikan BBM yang bertepatan dengan hari-hari besar nasional yakni Lebaran, Natal dan Tahun Baru tersebut, karena akan menimbulkan protes dikalangan bawah bahkan indikasi yang mengarah ke sana juga sudah mulai bermunculan dan yang terjadi dikalangan masyarakat sendiri, sekarang ini juga mulai menampakkan keputusasaan.

"Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah dan subsidi model ATM  bisa menjadi solusi terbaik dengan catatan data warga yang memperoleh subsidi juga harus akurat dan benar-benar tepat sasaran agar kasus-kasus sebelumnya tidak akan terulang kembali," katanya.(ant/mkf)