Warta

Pelatihan Keterampilan, Program Unggulan Ansor Pamekasan

Jumat, 30 Maret 2012 | 06:19 WIB

Pamekasan, NU Online
Kekhawatiran krisis kader NU bisa disiasati dengan memperbagus program kerja. Dan program kerja yang mengarah pada pelatihan keterampilan bisa menjawab hal tersebut. Dari itulah PCGP Ansor Pamekasan kini mencetuskan program unggulan berupa pelatihan keterampilan yang diselaraskan dengan ragam kebutuhan masyarakat.<>

“Sebagai kader tertua NU, Ansor Pamekasan merasa penting untuk tidak hanya berkutat pada wilayah keagamaan formalistik saja,“ kata ketua PCGP Ansor Pamekasan Moh. Dahlan saat menjadi pembicara dalam acara pembinaan Banom Ansor-Fatayat & IPNU-IPPNU di gedung MWCNU Galis Pamekasan, Kamis (29/3) malam. 

”Tetapi juga mengedepankan kesejahteraan masyarakat dengan mengedepankan pelatihan keterampilan,” tandasnya.

Menurut Dahlan, program unggulan tersebut ditetapkan dalam Raker II PCGP Ansor Pamekasan Ahad kemarin (25/3). Pihaknya sudah mengomunikasikan dengan mantan ketua PP GP Ansor Syaifullah Yusuf yang kini menjadi Wakil Gubernor Jatim yang juga hadir pada acara Raker II PCGP Ansor Pamekasan.

“Bahkan, Gus Ipul (Syaifullah Yusuf, red.) sudah menghubungi Disdiknas Jatim serta Diknas dan Disnakertrans Pamekasan. Semuanya siap bekerja sama menyukseskan program unggulan ini,” ungkap Dahlan yang disimak penuh khidmat oleh hadirin.

Masih menurut Dahlan, program unggulan tersebut ialah jawaban atas amanat ketua PPGP Ansor Nusron Wahid. “Sahabat Nusron menginstruksikan agar program kerja kita bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.”

Pada kesempatan itu, sekretaris Ansor Pamekasan Farhorrahman menambahkan bahwa bentuk kegiatan dari program tersebut bersifat elastis, lentur, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kader-kader NU setempat.

“Kita juga bisa mengadakan kursus bahasa Inggris, pelatihan sablon, bengkel las, jahit, dan sebagainya. Tergantung pada kebutuhan kader-kader NU dan masyarakat setempat,” ujar Farhorrahman yang kini juga tercatat sebagai Dosen Universitas Madura.

Dari semua itu nantinya diharapkan lahir daya pikat Banom-Banom NU untuk menjaring kader-kader yang bisa diandalkan.

“Kalau ini sukses, kita tak perlu repot mencari kader-kader NU ke depan. Karena program unggulan ini bisa menjadi daya pikat tersendiri,” tegas Fathorrahman.

Dari ulasan tersebut, ada seorang hadirin yang merasa pesimis.

“Ini memang terlalu idealis. Apakah bisa diwujudkan? Sangat bergantung pada keoptimisan kita,” jawab Fathorrahman. “Pemenang itu mengatakan ini sulit tapi bisa! Dan seorang pengucut selalu bilang ini bisa tapi sulit!”

“Tinggal pilih: mau jadi pemenang atau pengecut,” kata Fathorrahman yang disambut dengan tawa bercampur keseriusan oleh hadirin. 

 

Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Hairul Anam