Warta MAKAM GUS DUR

Pemda Jatim Minta Masyarakat Tenang

Senin, 21 Februari 2011 | 07:09 WIB

Surabaya, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf meminta masyarakat tenang dan tidak perlu khawatir dengan keberadaan makam mantan Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim yang ambles akibat diguyur hujan pekan lalu. Pemerintah juga tidak ikut campur, karena sepenuhnya sudah diperhatikan oleh keluarga.

"Jadi, tidak perlu ada yang dikhawatirkan dengan makam Gus Dur. Pihak keluarga selalu memperhatikannya. Pemerintah hanya akan membantu membangun infrastruktursenilai Rp 180 miliar," kata mantan Ketua Umum PP GP Ansor Saifullah Yusuf itu pada wartawan di Surabaya, kemarin.
&<>lt;br /> Yang pasti karena makam itu di tengah pondok, sudah pasti banyak yang mengurusnya selain dari pihak keluarga juga banyak santri yang setiap hari menziarahi makam pendiri dan deklarator PPKB ini. "Amblesnya pun hanya karena struktur tanah. Itu pun tidak parah karena di sana bukan tanah pegunungan yang mudah longsor," ujarnya menjelaskan.

Terkait amblesnya makam Gus Dur itu, pemerintah tidak perlu turun tangan karena sudah bisa diatasi sendiri oleh pihak keluarga. "Soal makam, pemerintah memang tidak ikut `cawe-cawe` karena itu hak keluarga,” tambah Saifullah Yusuf.

Pemerintah hanya membantu pembangunan infrastruktur untuk mempermudah para peziarah agar tidak mengganggu kegiatan belajar dan mengajar para santri. Untuk pembangunan infrastruktur dialokasikan dana sedikitnya Rp 180 miliar oleh pemerintah pusat,

Sedangkan Pemprov Jatim, dan Pemkab Jombang akan menggunakan dana itu untuk penyediaan lahan parkir, fasilitas umum bagi para peziarah, dan peningkatan jalan raya ruas Jombang-Cukir.

Sementara itu, pengasuh PP Tebuireng, KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah, menyatakan makam kakak kandungnya itu sudah dibenahi oleh pihak keluarga. "Makam itu ambles pada Selasa (16/2) lalu, saat saya berada di Jakarta. Saat itu juga saya perintahkan segera diuruk," tutur mantan Ketua PBNU itu.

Gus Dur meninggal dunia di Jakarta pada hari Rabu, 30 Desember 2009 dalam usia 68 tahun. Jenazah mantan Ketua Umum PBNU itu dimakamkan di PP Tebuireng dalam upacara militer yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 31 Desember 2009. (amf/ant)