Warta

Perdana Menteri Prancis, Partai Hijau Jerman Kecam Kartun Nabi

Senin, 13 Februari 2006 | 13:31 WIB

Toulon, NU Online
Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin hari Jumat menyatakan penerbitan karikatur Nabi Muhammad, yang baru-baru ini muncul di media negerinya, tidak bertanggungjawab. "Saya sangat percaya pada nilai menghormati, menenggang dan keterbukaan atas kepercayaan dan kayakinan pihak lain," kata Villepin di kota Toulon, Prancis selatan.

"Dari titik pandang ini, jika kebebasan pers merupakan hakikat Republika kita pun, karikatur --yang muncul baru-baru ini-- tampak tidak bertanggungjawab bagi saya," katanya.

<>

Ia merujuk pada gambar hari Rabu di terbitan khusus mingguan sindiran Charlie Hebdo, yang mencetak ulang karikatur terbit awal bulan September 2005 di harian Denmark "Jyllands-Posten" dan yang memicu kekerasan di sejumlah negara Islam.

Dalam perkembangan terkait, jajak pendapat siaran Kamis malam menunjukkan bahwa sebagian besar warga Prancis percaya bahwa penerbitan karikatur itu salah. Dalam survai itu, yang dilakukan lembaga CSA untuk harian Katolik "Le Croix", 54 persen petanggap menyatakan media salah saat melansir karikatur tersebut, dengan 88 persen Muslim Prancis juga mengecam media itu.

Di Jerman, pemimpin partai Hijau pada hari yang sama menyatakan rasis kartun Nabi Muhammad sebagai teroris dan penerbitannya di seluruh Eropa tidak bertanggungjawab.

Fritz Kuhn menggarisbawahi bahwa tidak ada yang dapat melunakkan kebebasan berbicara, yang menjadi jangkar seluruh demokrasi Eropa. Tapi, kebebasan mengungkapkan pendapat harus bertnggungjawab, kata Kuhn dalam debat parlemen Jerman atas kartun itu, yang memicu kemarahan Muslim di seluruh dunia. "Kartun itu rasis dan berbahaya," kata Kuhn.

Kuhn menggarisbawahi bahwa kemarahan pada kartun itu tidak dibernarkan bila bermuara pada kekerasan, khususnya dari penguasa, yang memakai kartun itu untuk mengalihkan perhatian dari persoalan dalam negeri. Terdapat sekitar 3,5 juta Muslim dari 82 juta warga Jerman. Belum ada unjukrasa besar Muslim Jerman atas kartun tersebut. 

Hari sebelumnya, pemimpin Yahudi Jerman mengecam keras penerbitan kartun nabi Muhammad itu. "Tidak semua yang secara sah dilindungi sebagai kebebasan berpendapat adalah benar secara moral dan etika," kata Paul Spiegel, ketua Dewan Pusat Yahudi di Jerman.

Spiegel menyatakan kekerasan kecaman Muslim atas kartun nabi Muhammad menunjukkan kegagalan mutlak hubungan antar-agama. Pemimpin lebih dari 100.000 Yahudi Jerman itu mengecam sikap Barat terhadap dunia Islam. "Daripada berceramah dengan gaya gurubesar tentang prinsip Barat tentang kebebasan berbicara dan kebebasan pers, akan jauh lebih baik menunjukkan kepekaan lebih besar pada perasaan keagamaan masyarakat Muslim," kata Spigel.

Pemimpin Katolik di republik Ceko dan Slowakia juga merupakan unsur bukan Muslim, yang mengecam kartun itu, dengan awal pekan ini mengecam penerbitan kartun tajuk di media Denmark itu.

Pernyataan terpisah menyatakan kartun itu keterlaluan dilansir di Bratislava oleh ketua Konferensi Uskup Slowakia, Monsinyur Frantisek Tondra, dan di Praha oleh kepala Katolik Ceko, Kardinal Miloslav Vlk.

Menteri Luarnegeri Inggris Jack Straw pekan sebelumnya mengecam, dengan menyebut tidak peka dan kurang ajar, keputusan sejumlah media Eropa menerbitkan kartun melecehkan Nabi Muhammad itu. (ant/mkf)