Biak,Papua, NU Online
Peristiwa sejarah kembalinya Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 1 Mei 1963 diperingati masyarakat Kabupaten Biak Numfor secara sederhana dan penuh khidmat.
Upacara bendera peritiswa kembalinya Irian Barat ke pangkungan NKRI dipusatkan di tugu Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Jalan Sriwijaya, Ridge, Distrik Samofa, Selasa dipimpin inspektur upacara Bupati Biak Numfor Yusuf Melianus Maryen.
<>Peringatan 1 Mei 1963 di Kabupaten Biak Numfor diawali dengan pembacaan piagam "kota baru" 14 Januari 1963 yang disampaikan Yoel Sada yang berisikan lima butir pernyataan sikap para pejuang pembela kemerdekaan RI untuk penguasa PBB (UNTEA).
Lima butir pernyataan sikap pejuang itu di antaranya, "Kami rakyat Irian Barat dengan ini menyatakan, pertama, menuntut pemendekkan masa pemerintahan UNTEA, kedua, menggabung segera kepada Republik Indonesia secara mutlak dan tanpa syarat, ketiga, setia kepada Proklamasi 17 Agustus 1945".
Sedangkan butir keempat, menghendaki adanya Negara Kesatuan yang berwilayah dari Sabang sampai Merauke,kelima, menghendaki otonomi yang seluas-luasnya dalam Republik Indonesia bagi wilayah Irian Barat.
Bupati Yusuf Melianus Maryen, seusai acara tersebut, mengakui, selama 44 tahun sejak 1 Mei 1963, baru pertama pada tahun 2007 ini digelar upacara peringatan secara sederhana, melibatkan berbagai komponen masyarakat.
Ia menyebutkan, karena besarnya jasa dari para pejuang pembela kemerdekaan RI yang menyatukan Irian Barat ke dalam NKRI maka pada saat ini rakyat Papua menikmati kehidupan yang lebih baik.
Sebagai generasi muda, lanjutnya, sangat patut jika pengorbanan para pejuang pembela kemerdekaan NKRI dihargai sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasanya untuk mempertahankan Irian Barat masuk ke dalam pangkuan NKRI.
"Meski acara sederhana tetapi makna yang terkandung dalam peristiwa 1 Mei 19963 menjadi tekad semua generasi muda untuk membangun Provinsi Papua,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Kabupaten Biak Numfor Bernadus B Wakum menyatakan terima kasih kepada Pemkab Biak Numfor yang mau bersama-sama merayakan peristiwa 1 Mei 1963.
"Sebagai mantan pejuang saya merasa terharu, karena peristiwa 1 Mei 1963 merupakan momentum sejarah bagi masyarakat Irian Barat untuk masuk ke dalam wadah
NKRI," katanya.
Ia meminta nilai sejarah yang terkandung dalam peristiwa 1 Mei 1963 itu tidak sampai hilang dalam jiwa generasi muda di Provinsi Papua dan Papua Barat. "Sejarah kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI jangan sampai terlupakan tetapi terus diperingati," ujarnya.
Bertindak sebagai Komandan Upacara pada peristiwa 1 Mei 1963 Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Kabupaten Biak Numfor Bernadus B.Wakum. (ant/din)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
6
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
Terkini
Lihat Semua