Warta HARLAH GP ANSOR

Perkuat Basis Gerakan menuju Ansor Bermartabat

Selasa, 26 April 2011 | 06:33 WIB

Tegal, NU Online
Gerakan pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tegal gelar Refleksi Hari Lahir (Harlah) ke-77 yang di tempatkan di Gedung PCNU Kabupaten Tegal, jalan Ahmad Yani Procot, Slawi, Ahad (24/4) malam, bertepatan dengan 21 Jumadil Awal 1432 H.

Kegiatan tersebut dihadiri ratusan peserta yang merupakan perwakilan dari Pengurus Cabang, Pengurus Anak Cabang se Kabupaten Tegal. Turut hadir juga ketua Tanfidzuyah PCNU Kabupaten Tegal H Ahmad Wasy’ari, MM, Anggota DPR RI Fraksi PKB Bahrudin Nasori, SSi, MM, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal Ahmad Firdaus, SE.<>

Ketua PC Ansor Kabupaten Tegal Muslih, SPdI menjelaskan Refleksi Harlah merupakan momen penting dalam gerakan pemuda Ansor karena dari moment tersebut dapat menggambarkan pergerakan Ansor yang memasuki usia 77 tahun.

“Ansor tidak mungkin akan sebesar ini kalau kader disemua lini tingkatan tidak ada yang mau membesarkannya, arah perjuangan yang jelas dan terstruktur merupakan bagian yang tak terlupakan untuk menuju Ansor yang dinamis. Hampir seabad ini harus mulai lagi kita memperkokoh dengan memperkuatkan basis gerakan, karena kami menyadari betul basis gerakan merupakan hal yang sangat penting untuk menuju Ansor yang bermartabat,” katanya.

Ansor yang pada awalnya Ansoru Nahdlatul Ulama merupakan gerakan multidimensi bukan hanya saja memperjuangankan agama tetapi ikut juga di dalamnya memperjuangkan bangsa dan Negara ini untuk menuju pintu gerbang kemerdekaan, jadi perkuatan basis memang dari dulu sudah dibaca oleh pelaku sejarah. Terlepas dari semua itu kedepan menjadi penting bagi Ansor untuk menciptakan iklim dan suhu yang dinamis ditengah-tengah masyarakat.

Dalam refleksinya Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Bahrudin Nasori, SSi, MM , berharap “Kita harus menjunjung tinggi solidaritas dalam berorganisasi khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama, karena tanpa solidaritas yang tinggi kita tidak bisa berjalan satu rel bersama-sama membangun organisasi selain itu, sebagai generasi muda kita harus mengerti sejarah bagaimana NU memperjuangkan bangsa ini, bangsa Indonesia yang besar ini merupkan hasil kerja keras NU yang menjadi pejuang ulung, sehingga kalau saat ini banyak pihak yang ingin memecah belah NKRI maka harus berhadapan dengan NU, karena bagi NU, NKRI adalah harga mati,” tandasnya.

Dalam hal aqidah sekarang siapapun, orang apapun dan organisasi apapun  bisa mengklaim ahlussunnah wal jama’ah, tetapi perilaku ahlussunnah wal jamaah tidak ada pada dirirnya, ini harus hati-hati jangan sampai terkecoh dengan berbagai aliran yang semakin komplek, bahkan ada sekolompok orang yang mengatsnamakan Islam tetapi malah membuat teror dengan tindakan mengebom orang. Ini sudah tidak wajar lagi.

Pembina GP Ansor, Drs Ali Murtado mengatakan, Ansor masih butuh tenaga baru untuk melanjutkan estafet gerakan, bukan anggota yang tetap dan tidak berkembang,karena bagaimanapun pola kaderisasi harus dijaga dengan baik agar kedepan banyak generasi yang akan meneruskan perjuangan Ansor.

“Selain itu juga masih banyak yang harus benar-benar ditata mulai dari kesanggupan organisasi menerima kritik atau hipokritik untuk kemajuan dan kemaslahatan Ansor di masa-masa yang akan datang, saya melihat belum ada sejarahnya organisasi yang bagus tanpa adanya otokritik, mereka terbangun dari kritik-Kritik yang tajam guna penyempurnaan. Dalam tataran kerukunan anggota kita harus menjaga persaudaraan atau dalam bahasa lain persaduluran, buat apa kita berorganisasi kalau tidak satu persahabatan, ini penting untuk digali supaya eksistensi kita dibangun dengan ruh kekeluargaan “ katanya. (miz)