Warta

PP GP Ansor Segera Surati Kedubes Denmark

Sabtu, 4 Februari 2006 | 12:15 WIB

Sidoarjo, NU Online
Ketua Umum PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan pihaknya akan segera menyurati Kedubes Denmark untuk memprotes karikatur Nabi Muhammad SAW yang dibuat tabloid "Jyllands-Posten" yang cukup laris di negara itu.

"Kami tidak akan berdemonstrasi, tapi kami akan berkirim surat kepada Kedubes Denmark sebagai protes atas karikatur Nabi Muhammad SAW itu," katanya usai meresmikan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) di Desa Ngingas, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Sabtu.

<>

Menurut Gus Ipul yang juga Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal itu, pihaknya sangat menyesalkan adanya pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di Denmark yang akhirnya didukung tabloid di Jerman, Prancis, dan Norwegia sebagai sebuah bentuk kebebasan berekspresi.

"Kami tak setuju akan hal itu, karena kami tak habis pikir kok ada tabloid yang memuat gambar Nabi Muhammad SAW yang justru merupakan teladan umat Islam, karena itu kami akan memprotes," katanya.

Namun, kata mantan Sekjen DPP PKB itu, pihaknya akan memprotes dengan cara-cara GP Ansor yakni dengan berkirim surat langsung kepada Kedubes Denmark.

Senada dengan itu, ketua PWNU Jatim Dr KH Ali Maschan Moesa MSi di sela-sela peresmian MINU Desa Ngingas, Waru, Sidoarjo itu menegaskan bahwa NU Jatim memprotes pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW pada media terbitan Denmark itu.

"Tapi, NU tidak akan melakukan aksi demonstrasi untuk memprotes soal itu, karena saya kira apa yang terjadi di Denmark itu sebagai akibat sekulerisme. Barat ’kan selama ini memang memisahkan antara persoalan agama dengan negara," katanya.

Oleh karena itu, kata dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu, NU akan mengupayakan terjadinya dialog antar pemuka agama sebagai solusi. "Kami di Jatim sudah terbiasa dengan cara-cara dialog antar pemuka agama dan buktinya konflik agama tak sampai terjadi di Jatim, karena pemuka agama pada akhirnya menemukan jalan keluar yang damai melalui musyawarah dan kerjasama," katanya.

Oleh karena itu, kata pengasuh Pesantren Luhur Al-Husna, Jemurwonosari, Surabaya itu, pihaknya akan mengkampanyekan pentingnya dialog antar pemuka agama saat diundang ceramah di Amerika Serikat (AS) selama satu bulan pada Mei 2006.

"Bagi NU, dialog antar agama itu sangat penting dan NU sebenarnya sudah memberi contoh melalui kunjungan pemuka agama di Indonesia ke Vatikan dan pusat keagamaan lainnya. Saya kira, orang Barat juga harus mengupayakan tradisi seperti itu agar kasus pelecehan agama tak terjadi terus," katanya.

Peresmian MINU Desa Ngingas, Waru, Sidoarjo yang dibangun dengan dana Rp1,5 miliar itu dihadiri Ketua PBNU KH Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA, Bupati Sidoarjo Wien Hendrarso MSi, Wawali Surabaya Drs H Arif Affandi, dan ketua pengurus MINU Drs H Masnuh MA. (ant/mkf)