Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengumpulkan para ulama dan kiai se-Indonesia untuk menentang peredaran “Fitna”, film anti-Al-Quran karya Anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders. Sebagai partai Islam, PPP tak akan tinggal diam atas peradaran film yang dinilai melecehkan Islam tersebut.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Majelis Syar’i DPP PPP KH Nur Muhammad Iskandar di sela-sela kunjungannya pada peringatan Hari Lahir ke-11 Pondok Pesantren Al-Hasaniyyah, Dukuh Kedawon, Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (29/3).<>
Kiai Nur—begitu panggilan akrabnya—menilai, sejumlah partai politik (parpol) Islam atau parpol berbasis massa pendukung umat Islam di Indonesia kurang memiliki respon terhadap film kontroversi tersebut.
"Tidak hanya soal film Fitna, tapi juga peredaran VCD porno, akses internet porno dan narkoba," ungkap Kiai Nur yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.
Ia menyayangkan sikap pemerintah yang lamban dalam menangani berbagai kasus kemaksiatan.
Pada acara tersebut, hadir juga Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali, Anggota DPRRI Zainuttauhid, dan fungsionaris PPP lainnya. (rif)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua