Warta Ledakan Masjid Samarra

Propaganda AS, Adu Domba Syi’ah-Sunni

Selasa, 28 Februari 2006 | 09:29 WIB

Teheran, NU Online
Pernyataan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad seputar perusakan tempat suci kaum Syi’ah di Irak yang dilakukan oleh kelompok zionis dan pendudukan tentara Amerika Serikat (AS), mendapat banyak komentar dari para tokoh negara dan ulama.

“Anda harus mengerti bahwa serangan itu tidak akan menyelamatkan anda dari kemarahan negara-negara muslim,” ungkap Ahmadinejad.

<>

Insiden perusakan tempat suci itu juga dianggap sebagai tindakan bengis oleh Raja Jordania Abdullah II dan Perdana Menteri Libanon Fuad Saniora. Tindakan itu, menurut mereka, sengaja dipicu untuk memprovokasi terjadinya perang saudara antara kaum Sunni dan Syi’ah.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ayatullah Makarem Shirazi yang mengutuk keras terjadinya ledakan tersebut. Dia mensinyalir adanya tindak kejahatan yang terorganisir yang dilakukan oleh AS untuk melemahkan kekuatan Islam dan memicu perang sipil di negara-negara muslim.

Selanjutnya, dia mendesak pemerintahan Irak dan dunia Islam untuk tetap bersatu menghadapi keinginan tersembunyi AS.

Sementara itu, ulama Iran Ayatullah Muhammad Imami Kashani, dalam khotbah Jum’atnya juga menyatakan bahwa perusakan tempat suci Imam Hadi dan Hasan Askari adalah bagian dari konspirasi besar musuh Islam. Dia menambahkan bahwa tindak kejahatan tersebut dimaksudkan untuk memancing perbedaan antara kelompok Sunni dan Syi’ah Irak.

Di tempat lain, Jaksa Agung Ghorban Ali Dorri Najaf Abadi mengemukakan bahwa pelaku kejahatan dalam ledakan di Sammara juga dimaksudkan untuk memancing perang psikologis di antara negara-negara muslim. Namun, dia menambahkan, kita sulit mengetahui siapa pelaku yang ada di balik serangan itu.

Di antara tokoh-tokoh lain yang mengutuk tindakan tersebut adalah ulama Sunni Mesir Sheikh Yusuf Qardhawi dan pemimpin Syiah Irak Abdul Aziz al-Hakim yang menyatakan bahwa orang Arab Sunni tidak bersalah dalam peristiwa tersebut, sebagaimana yang banyak disuarakan di media Barat. (dar)