Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah diminta memperhatikan juga nasib para pekerja dan buruh. Sebab, beberapa daerah di Jateng, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai buruh, pekerja atau tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.
Salah satu caranya dengan memberdayakan organisasi buruh NU, yakni, Sarikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi). Tanpa peran Sarbumusi, nasib buruh NU, terutama para TKW, tak akan segera berubah.<>
Hal tersebut diungkapkan Ketua Consumerism Crisis Centre, Abdul Basir Haekal, kepada NU Online, di Kantornya, Kabupaten Brebes, Rabu (16/7). “Tanpa uluran tangan Sarbumusi, nasib TKW bagai cerita lama yang terus menerus diputar ulang, terutama soal pelecehan dan tindak kekerasan majikan,” terangnya.
Menurut Basir, di Brebes sendiri, banyak kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) yang menjadi TKW di luar negeri. “Di Brebes yang TKW-nya membludak, tapi tidak ada Sarbumusi,” tandasnya.
Namun, ujar dia, sebenarnya bukan kekeliruan NU secara kelembagaan. Sebab, NU bukan lembaga pengerah tenaga kerja. “Tapi, karena mayoritas yang jadi TKW adalah Nahdliyin, maka sudah selayaknya NU berperhatian pada para pahlawan devisa tersebut,” pungkasnya. (was)
Terpopuler
1
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
2
Kiai Ubaid Ingatkan Gusdurian untuk Pegang Teguh dan Perjuangkan Warisan Gus Dur
3
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
4
Pilkada Serentak 2024: Dinamika Polarisasi dan Tantangan Memilih Pemimpin Lokal
5
Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Pengurus LKNU Jabarkan Filosofi Dan Praktik Gizi Kesehatan Masyarakat
6
Habib Husein Ja'far Sebut Gusdurian sebagai Anak Ideologis yang Jadi Amal Jariyah bagi Gus Dur
Terkini
Lihat Semua