Warta

Rencana Pengiriman Mahasiswa NU ke Iran akan Diteruskan

Selasa, 30 Agustus 2005 | 02:13 WIB

Jakarta, NU Online
Rencana pengiriman mahasiswa ke Iran yang kurang mendapat persetujuan dari syuriyah PBNU tampaknya akan diteruskan. Ketua Biro Kerjasama Beasiswa Timur Tengah KH Said Aqil Siradj menjelaskan bahwa yang dikirimkan hanya untuk tingkat pasca sarjana atau S2.

“Kalau S2 sifatnya bukan lagi indoktrinasi, tapi lebih pada perbandingan berbagai aspek keilmuan. Namun demikian, kami menghormati pandangan dan kekhawatiran dari para syuriyah PBNU terhadap kemungkinan adanya perubahan ideologi jika belajar di Iran ” tandasnya kepada NU Online (30/8).

<>

Selain itu untuk menghindari berpindahnya para kader NU menjadi syiah, para calon juga akan diuji kadar kesantriannya sehingga ketika berada di Iran, tak lagi terpengaruh dengan faham keagamaan yang berlaku di sana.

“Sudah banyak bukti para kader NU yang sekolah di Arab Saudi juga tak menjadi Wahabi. Saya 13 tahun di Arab Saudi, demikian juga KH Said Aqil Al Munawwar. Namun demikian hal tersebut tak menjadikan kami menjadi Wahabi,” imbuhnya.

Ditegaskannya bahwa mencari ilmu tak bisa dibatasi tempatnya, bisa dimana saja baik di negari Timur maupun Barat, awal ideologi sudah mantap, maka tak akan mudah goyah. “Mereka yang pindah ideologi dari awal ketika di Indonesia memang sudah memiliki kecenderungan pada ideologi tersebut,” paparnya.

Saat ini biro kerjasama beasiswa yang dipimpinnya tengah mengkaji pengiriman mahasiswa ke beberapa negara di Timur Tengah. Yang sudah pasti berangkat dalam waktu dekat adalah ke Sudan dan Libya.(mkf)