Warta

Ribuan Pelajar IPPNU Deklarasikan Laskar 1000 Pelajar

Selasa, 27 Maret 2012 | 12:24 WIB

Jakarta, NU Online
Seribu lebih pelajar IPPNU mendeklarasikan Gerakan 1000 Laskar Pelajar Putri di Taman Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3). Dalam rangka mewujudkan pelajar yang cerdas dan berakhlak mulia, mereka mendeklarasikan gerakan tersebut guna meningkatkan harkat dan martabat diri sebagai pelajar yang berkarakter dan berbudaya.<>

Mereka bersatu dan bertekad untuk membina silaturahmi dan ukhuwah islamiyah yang kokoh dan cinta damai dengan menolak segala bentuk kekerasan oleh dan terhadap pelajar, menentang gerakan radikalisme pelajar demi rasa nasionalisme dan menjaga keutuhan NKRI, menolak penyalahgunaan narkoba, dan menolak pornografi dan pornoaksi yang melanggar norma bangsa dan agama.

Semangat mereka menghangatkan Taman Tugu Proklamasi di Sabtu pagi. Suara deklarasi seribu lebih pelajar putri ini, menggelegar sampai ujung daun pohon taman yang menjulang. Barisan mereka teratur rapi sesuai rombongan busnya masing-masing.

Mereka adalah para palajar putri dari pondok pesantren dan sekolah se-Jabodetabek. Bahkan, satu rombongan pelajar datang dari Purwakarta.

Mereka menyanyikan Mars IPPNU. Mars IPPNU ciptaan H. Mahbub Djunaidi dan lagu oleh Mochtar Embut, dinyanyikan dengan penuh gelora. Dengan ikat kepala dan sematan pin di dada yang bertuliskan ‘Gerakan 1000 Laskar Pelajar Putri Anti Narkoba, Radikalisme, Kekerasan, dan Pornoaksi’.

Sadar akan peran strategisnya, seribu lebih pelajar putri ini menyatakan diri sebagai agen kampanye anti narkoba, radikalisme, kekerasan, dan pornoaksi di dalam masyarakat, sekurangnya di kalangan remaja dan dunia pendidikan.

Lepas deklarasi gerakan dan nyanyian Mars IPPNU di Taman Tugu Proklamasi, mereka berarak-arakan menyusuri Jl. Penataran, Jl. Pegangsaan Barat, dan Jl. RP. Soeroso Jakarta Pusat.

Gelombang arak-arakan mereka dikepalai grup drumben Alwathaniyah 9 Jakarta yang membakar semangat mereka. Mereka meneriakkan yel-yel anti kekerasan dan anti narkotika dengan lantang hingga konvoi berakhir di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.



Redaktur   : Syaifullah Amin
Penulis      : Alhafiz Kurniawan