Warta

Sarbumusi Peringati Harlah ke-50

Selasa, 27 September 2005 | 04:12 WIB

Jakarta, NU Online
Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) sebuah badan otonom di lingkungan Nahdlatulul Ulama hari ini, Selasa (27/9) memperingati hari jadinya yang ke-50.

Acara tasyakuran akan dilangsungkan di gedung PBNU. Sebelum acara di gelar Sarbumusi telah mengadakan serangkaian acara di beberapa cabangnya di daerah, berupa seminar dan diskusi penguatan buruh. Untuk acara puncaknya akan diadakan tasyakuran dan seminar, namun sebelum acara tasyakuran di gelar akan diisi dengan pembacaan khataman Al-Qur'an di lantai 1 gedung PBNU.

<>

Seperti diketahui Sarbumusi didirikan oleh para ulama-ulama NU di Tulangan Sidoarjo Jawa Timur sejak  27 September 1955. Sarbumusi dalam perjalanannya memiliki andil besar dalam mendorong peningkatan hak-hak asasi maupun standar ketenagakerjaan di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh para ulama NU untuk memperkuat posisinya dalam masyarakat setelah Indonesia merdeka, dimana pada masa penjajahan di larang oleh kolonial Jepang.

Hingga kini organisasi buruh yang memiliki basis massa terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah ini memiliki ribuan anggota yang tersebar, utamanya yang bergerak di sektor pabrik produk konsumen dan industri.

Dalam kiprahnya, organisasi yang dipimpin Djunaidi Ali telah terlibat aktif dalam dalam pendidikan dan advokasi buruh, pembentukan Balai Latihan Kerja (BLK),  pembentukan Koperasi Buruh Muslimin Indonesia (Kopbumi) dalam rangka peningkatan kesejahteraan buruh, keikutsertaan di Lembaga Tripartit, Dewan Pengupahan, P4 baik di Pusat maupun daerah.

Sedangkan pada skala international Sarbumusi terlibat aktif dalam kegiatan Konferensi dan Pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan ILO di berbagai negara seperti Filipina, Thailand, Jepang, Singapura, Jenewa (Swiss). Kerja sama dengan International Confederation Free Trade Union (ICFTU) dan kerjasama dengan lembaga-lembaga perburuhan internasional lainnya. (cih)

Â