Warta

Seruan Dialog Antar-Mazhab Islam dari Mekah

Jumat, 6 Juni 2008 | 05:07 WIB

Mekah, NU Online
Jika di Indonesia masalah dialog antarkelompok dan mazhab Islam sedang mengalami keterpurukan, justru masalah tersebut kian menemukan titik terang di Timur Tengah. Di jantung kota suci ummat Islam, Mekah, digelar konfrensi internasional untuk dialog lintas madzhab Islam dan lintas agama.

Konfrensi tersebut diselenggarakan atas prakarsa Liga Dunia Islam (Rabithah al-’Alam al-Islami), Rabu hingga Jumat (4-6/6). Pertemuan itu dihadiri oleh sekitar 500 pemuka agama dan cendekiawan Muslim dari 50 negara Muslim di seluruh dunia. Indonesia sendiri diwakili oleh ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi.
<>
Saat membuka konfrensi, Raja Abdullah dari Arab Saudi menyerukan untuk mengakhiri ekstremisme dan sikap agresi yang telah menodai nilai-nilai luhur agama Islam. Raja Abdullah juga menyerukan kembali ajakan untuk menggelar dialog antarmazhab Islam dan antaragama untuk menghadapi tantangan ekstremisme.

”Anda semua berkumpul di sini untuk mengatakan kepada dunia bahwa kita (umat Islam) adalah suara keadilan dan kemanusiaan. Kita semua adalah suara kerukunan dan dialog yang rasional,” kata Raja Abdullah.

Saat ini, ujar Abdullah, umat Muslim menghadapi tantangan besar yang berasal dari gerakan ekstremisme yang dilakukan sejumlah orang Muslim sendiri.

”Tantangan yang dihadapi bangsa-bangsa Islam saat ini sangat sulit karena musuh-musuh, termasuk ekstremis dari kalangan Muslim sendiri, telah bersatu menghancurkan kebenaran dan toleransi Islam,” katanya.

Grand Syaikh Al-Azhar Muhammad Sayyid Thanthawi yang juga ikut hadir dalam konfrensi terebut menegaskan agar konferensi internasional itu dapat mencapai hasil untuk kemaslahatan umat Muslim di seluruh dunia.

Dengan diselenggarakannya konfrensi ini, umat Muslim berharap bahwa dialog antara madzhab, budaya, dan kelompok kepercayaan lain dapat menciptakan perdamaian dan keharmonisan dunia. (kom/spa/atj)