Warta

Tim Investigasi Siapkan Laporan Kelaparan Haji

Selasa, 23 Januari 2007 | 05:52 WIB

Jeddah, NU Online
Tim Investigasi Haji telah menyiapkan laporan mengenai kasus keterlambatan suplai makanan untuk para jamaah haji Indonesia saat berada di Arafah dan Mina pada musim haji tahun ini. Laporan akan langsung disampaikan kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum dibeberkan ke publik.

"Saya menjamin akurasi data dan fakta yang akan kami laporkan, kalau tidak akurat itu namanya suatu kebohongan untuk apa dilaporkan," kata Ketua Tim Investigasi Haji KH Tolchah Hasan di Jeddah, Senin (22/1) menjelang kepulangannya ke Tanah Air.

<>

Menurut mantan menteri agama itu, tim yang dipimpinnya telah berhasil menembus seluruh jaringan yang terkait dengan kasus kegagalan katering jama`ah haji di Armina dan berhasil menghimpun data-data dan fakta-fakta lapangan yang cukup lengkap dan dari berbagai sisi dan nara sumber yang terkait.

Timnya, kata Kiai Tolchah, tidak saja berhasil menemui para panitia pelaksana haji di Arab Saudi, tapi juga berhasil menjaring informasi dari para tokoh-tokoh masyarakat indonesia di Arab Saudi, termasuk dari jama`ah untuk mendapatkan fakta dari tangan pertama.

"Kami juga telah bicara dengan instansi-instansi pemerintah, bicara dengan Muassasah dan dengan pihak Ana katering, dan saya kira seluruh jaringan yang terkait dengan masalah itu kagagalan katering Armina sudah kami temui," tambah Tolchah Hasan.

Meski demikian, pihaknya menganggap wajar jika ada pihak-pihak yang masih meragukan kinerja tim yang dipimpinnya dalam mengungkapkan fakta kasus tersebut, karena pada akhirnya yang menilai adalah presiden.

Selain itu tim investigasi haji yang telah berada di Arab Saudi selama 11 hari telah berhasil mengidentikasikan adanya penyimpangan-penyimpangan, baik penyimpangan yang disebabkan faktor kebijakan maupun pelaksanaan lapangan, sebab tidak mungkin ada kegagalan jika tidak ada penyimpangan, namun pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada presiden atas rekomendasi yang akan diberikan oleh tim yang dipimpinnya.

"Kita akan sampaikan kepada presiden tentang data dan faktanya, dan itu terserah presiden yang menentukan siapa yang bersalah atau siapa yang tidak," katanya.

Wakil Rais Syuriah PBNU itu dengan tegas mengelak ketika ditanya apakah dalam rekomendasinya nanti akan menyebut pihak-pihak atau nama-nama yang bertanggung jawab dibalik kasus kekisruhan katering armina tersebut

"Pokoknya banyak yang akan dilaporkan, namun semua itu nantinya yang menentukan presiden, kami tidak mempunyai kewenangan politik semacam itu", ujarnya.

Menurutnya, pihaknya tidak punya kepentingan terhadap siapapun, namun hanya menyajikan data, sebuah kenyataan dan sebuah realita yang nanti perlu ditindak lanjuti.

Tim investigasi haji meninggalkan Arab Saudi sekitar pukul 20.00 WAS dari bandara internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin. Rombongan tim investigasi yang meninggalkan Arab Saudi adalah Tholchah Hasan, Irjen Depag Qodry A. Azizy, Pimpinan Ponpes Gontor Syukri Zarkasyi, Irjen Deplu Dienne Hardiati Moehario, Wasekjen MUI Ichwan Syam, Ketua Persaudaraan Haji Mubarak, dan Afif Ubaidillah. (dpg/nam)