Warta HARLAH KE-85 NU

Ulama Terikat Kontrak Ruhaniyyah

Senin, 21 Juli 2008 | 12:37 WIB

Pasuruan, NU Online
Di tengah situasi politik yang kian tak menentu, harapan masyarakat tertuju pada ulama dan organisasi para ulama. Oleh karena itu, tak selayaknya ulama larut dalam hingar bingar praktik politik praktis dengan meninggalkan posisinya sebagai penerang kehidupan masyarakat. Pada dasarnya, ulama terikat kontrak ruhaniyyah dengan ummatnya, yang harus dipertanggungjawabkan dan tak boleh disia-siakan.

Demikian inti taushiyyah yang disampaikan oleh Habib Abu Bakar Assegaf dalam kesempatan resepsi Harlah ke-85 NU dan peluncuran website Pengurus Cabang NU Kabupaten Pasuruan, Sabtu (19/7) malam lalu.<>

Hadir dalam resepsi harlah di kantor PCNU di Warungdowo Pasuruan tersebut, Bupati Dade Angga, Wabup Eddy Paripurna, Kapolres AKBP Setyo Hadi serta para unsur Muspida. Hadir juga sejumlah undangan dari pengurus harian, lembaga.lajnah PCNU, badan otonom dan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU di Kabupaten Pasuruan.

Lebih lanjut, Habib mengingatkan bahwa NU tidak layak masuk dalam pusaran arus politik praktis yang sedang diperankan oleh para politisi. Perebutan kekuasaan politik yang kini sedang terjadi, baik di level pikada, pilpres maupun pemilihan legislatif akan bermuara pada keterbelahan posisi politik, yakni pemenang dan pecundang.

"Yang menang akan menjadi ghoshib (peng-ghashab), yang kalah akan menjadi sariq (pencuri)," tegas Habib Abu Bakar, yang juga a'wan (pembantu) syuriyah PCNU Pasuruan ini.

Taushiyah ini mendapatkan perhatian serius, mengingat Rabu (23/7) mendatang, warga NU di Jawa Timur akan menggunakan haknya dalam pemilihan gubernur.

Peringatan Harlah kali ini terasa istimewa dan meriah. Diawali shalawat simtud durar, acara dilanjutkan dengan pembacaan tawassul untuk pendiri NU yang dipimpin Rois Syuriah KH Abdurahman Syakur dan dilanjutkan pembacaan surat Yasin dan tahlil yang didampingi oleh KH Nurul Huda.

Sebelumnya juga telah digelar rangkaian kegiatan sebagaimana Lailatul Ishari atau kegiatan ikatan seni hadrah, qoriah se Kabupaten Pasuruan, pengobatan masal gratis oleh Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU dan Lembaga Pelayanan Kesehatan NU dan Lailatul Istima' di masing-masing MWCNU.

Puncaknya, pada acara resepsi harlah tersebut secara resmi telah dilaunching website www.nupasuruan.or.id oleh PCNU Kabupaten Pasuruan. Menurut KH Shonhaji Abdussomad, diharapkan semua mitra NU dan masyarakat NU bisa membuka website tersebut.

"Ini adalah sebagai salah satu media kebutuhan di era globalisasi. Selain kebutuhan NU sendiri, website ini juga akan memberikan banyak informasi kepada kalangan masyarakat luas. Dan informasi-informasi itu menjadi tujuan dari NU," kata Gus Shon, sebagaimana dikutip oleh Radar Bromo.

Menurutnya, website PCNU juga memberikan akses informasi baik dari PWNU Jawa Timur dan PBNU. Bahkan website ini disebutkan jelas dapat memberikan informasi tentang NU kepada masyarakat dan pemerintahan.

"Mungkin baru di Kabupaten Pasuruan yang mempelopori adanya website ini. Isi dari website itu juga ada tausiyah NU tentang pilkada, pilgub sampai pilpres. Konsultasi hukum pun bisa dilakukan di sana (website). Ada juga pertanyaan tentang pendapat bagaimana jika NU berpolitik," katanya. (mad)